Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Inggris Cari Alternatif Pembayaran Selain dengan Visa dan Mastercard

SABTU, 25 NOVEMBER 2023 | 11:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Inggris terus berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada layanan kartu kredit Amerika, Visa, dan Mastercard.

Dalam laporan 'Tinjauan Pembayaran Masa Depan' yang diterbitkan pemerintah minggu ini disebutkan bahwa sektor pembayaran negara itu harus mengembangkan alternatif digital untuk menantang dominasi tersebut.

“Meskipun kartu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap lanskap pembayaran, kami mendengar ketidakpuasan yang nyata terhadap biaya skema kartu di pihak toko, layanan, dan pedagang lainnya – yang mungkin sebagian disebabkan oleh kurangnya pilihan atau alternatif digital terhadap skema kartu yang ada," kata tinjauan tersebut.

Kesimpulan dari laporan itu mencerminkan keluhan yang sudah lama ada di seluruh Uni Eropa mengenai ketergantungan yang besar pada layanan Amerika untuk pembayaran kartu. Namun, seruan berulang kali dan upaya untuk beralih ke alternatif 'buatan sendiri', sejauh ini hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

Laporan tersebut mendesak sektor pembayaran Inggris untuk meningkatkan penggunaan teknologi perbankan terbuka untuk menghindari metode tradisional dalam mentransfer uang, yang mengharuskan pelanggan memasukkan kode sortir dan nomor rekening.

“Kami yakin pasar akan lebih membaik jika ada alternatif digital yang layak untuk skema kartu,” kata laporan itu.

Joe Garner, yang memimpin tinjauan tersebut, menyoroti keluhan para pedagang dan pengecer yang mengatakan bahwa mereka merasa “terjebak” dalam sistem yang ada saat ini.

“Saat kami berbicara dan mendengarkan pedagang dan pengecer, mereka mengatakan hal-hal seperti, kami merasa terjebak karena harus menerima pembayaran dengan kartu,” kata Garner, seperti dikutip dari Financial Times, Jumat (24/11).

Menurutnya, memberikan pilihan kepada pengecer untuk melakukan penagihan tanpa menggunakan jaringan kartu akan menciptakan pasar yang lebih sehat, terutama karena menurunnya penggunaan uang tunai.

Saat ini, penggunaan dompet digital, termasuk Google Pay dan Apple Pay, telah berkembang pesat, mencakup 10 persen pembayaran ritel di Inggris.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya