Berita

Ilustrasi

Tekno

India Minta Facebook dan YouTube Ingatkan Pengguna agar Tidak Mengunggah Konten Deepfake

SABTU, 25 NOVEMBER 2023 | 10:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Platform media sosial milik Mark Zuckerberg, Facebook, dan YouTube milik Google, mengingatkan penggunanya untuk tidak memposting deepfake dan konten yang menyebarkan kata-kata kotor atau informasi yang salah.

Peringatan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri TI Rajeev Chandrasekhar dalam pertemuan tertutup di mana ia mengatakan banyak perusahaan belum memperbarui ketentuan penggunaan mereka, meskipun ada aturan tahun 2022 yang melarang konten yang berbahaya bagi anak-anak, tidak senonoh, atau yang meniru identitas orang lain.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap deepfake, video realistis yang direkayasa dengan algoritma kecerdasan buatan (AI), yang dikatakan oleh seorang menteri utama minggu ini bahwa India sedang menyusun peraturan untuk mengatasinya.


Chandrasekhar mengatakan perusahaan harus meningkatkan kesadaran akan aturan tersebut dengan mengingatkan pengguna setiap kali mereka masuk bahwa mereka tidak boleh memposting konten tersebut, atau dengan mengeluarkan pengingat.

"Dia (Chandrasekhar) mengatakan jika tidak, dia akan mengeluarkan arahan yang memaksa mereka untuk melakukan hal tersebut," kata kedua sumber yang menolak disebutkan namanya karena pertemuan tersebut bersifat tertutup, seperti dimuat Reuters, Jumat (24/11).

"Menteri menggambarkan hal itu sebagai permintaan yang tidak dapat dinegosiasikan dari pemerintah India selama pertemuan tersebut," kata salah satu sumber.

Kementerian TI India mengatakan dalam pernyataan pers bahwa semua platform telah sepakat untuk menyelaraskan pedoman konten mereka dengan peraturan pemerintah.

Pemerintah India dan Perdana Menteri Narendra Modi telah menyampaikan kekhawatirannya atas deepfake dalam beberapa hari terakhir.

Selama pertemuan puncak virtual negara-negara G20 pada hari Rabu, Perdana Menteri Modi meminta para pemimpin global untuk bekerja sama dalam mengatur AI, dan menyampaikan kekhawatiran atas dampak negatif deepfake terhadap masyarakat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya