Berita

Representative Image/Net

Bisnis

PLN Gencarkan Pengembangan Bahan Bakar Green Hydrogen

KAMIS, 23 NOVEMBER 2023 | 11:24 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bahan bakar berbasis green hydrogen yang memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi dalam negeri, tengah digencarkan pengembangannya oleh PT PLN (Persero).

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan kendaraan berbahan bakar hidrogen lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM), dan kendaraan listrik sekalipun.

Dikatakan Edwin, kendaraan berbahan bakar minyak dengan jarak tempuh 10 kilometer (KM) setidaknya membutuhkan konsumsi BBM 1 liter. Namun, apabila jenis BBM yang digunakan seperti RON 98, maka biaya yang perlu dikeluarkan sekitar Rp 16.500 per liter.


Artinya, biaya yang dikeluarkan setiap 1 km berkisar Rp 1.650. Sementara apabila menggunakan mobil listrik dengan jarak yang sama hanya menghabiskan listrik 1 Kwh dengan biaya Rp 3.700.

"Artinya satu km-nya Rp 370 kalau mobil listrik. Tetapi kalau kita memakai hidrogen yang sekarang ini, untuk 1 km yang juga bisa menempuh 10 km itu hanya Rp 3.500.  Artinya 1 km Rp 350, jadi penghematannya luar biasa sekali Rp 350 dibandingkan Rp 1.650, hampir 5 kali lipat penghematannya jika beralih dari mobil BBM ke hidrogen," jelasnya dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Rabu (22/11).

Untuk harga jualnya sendiri,  Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Konservasi dan Konservasi Energi BRIN Eniya Listiani Dewi sebelumnya sempat menghitung harga jual bahan bakar green hydrogen di Indonesia ke depan yang disebut akan kompetitif, terutama green hydrogen yang diproduksi PT PLN, yang akan jauh lebih murah.

Baru-baru ini, PLN diketahui telah meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia di PLTGU Tanjung Priok. Adapun, dengan 21 unit GHP ini, PLN dikabarkan mampu memproduksi 199 ton green hydrogen per tahun, dari yang sebelumnya hanya 51 ton hidrogen per tahun.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya