Berita

Aksi demo Aliansi Penyelamat Konstitusi (APK), di depan Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, di Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu siang (22/11)/RMOL

Politik

Kantor DKPP Diserbu Massa, Orator APK: Rekayasa UU Pemilu Secepat Memasak Mie Instan

RABU, 22 NOVEMBER 2023 | 14:27 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Puluhan personel Aliansi Penyelamat Konstitusi (APK) menyerbu Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), di Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu siang (22/11).

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, massa nampak membawa sejumlah spanduk besar dan kecil, menyampaikan pesan tuntutannya.

Termuat dalam spanduk besar yang dibawa massa aksi, salah satu tuntutan agar DKPP RI memecat komisioner atau pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Pada spanduk kecil yang dibawa tertulis tanda pagar (tagar) #kamimuak, dan di bawahnya banyak kata-kata pedas mengarah kepada Presiden Joko Widodo dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, serta KPU RI.

Sebagai contoh, ada kata-kata "Ini Republik Bukan Kerajaan", dan "Gibran Cawapres Cacat Moral dan Etik". Bahkan, ada kata-kata yang sedang hangat diperbincangkan publik yaitu "Tolak Dinasti Politik".

Salah satu orator APK menyampaikan alasan mereka menuntut hal tersebut, yakni karena menganggap KPU RI berkontribusi melanggengkan kekuasaan Presiden Joko Widodo, dengan acara memuluskan pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

"Pemilu 2024 akan berlangsung curang, karena undang-undang direkayasa secepat memasak Indomie, mie instan. Potensi pelemahan demokrasi ini pelanggaran dari upaya kekuasaan Jokowi," demikian orator itu menyampaikan.

Akibat dari aksi tersebut, puluhan aparat kepolisian dari satuan Sabhara dan juga Brimob disiagakan di Kantor DKPP RI. Bahkan, satu kendaraan taktis (rantis) dari Brimob juga disiagakan di bagian dalam kantor.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Prabowo Pasti Setuju Tunda Larangan LPG 3 Kg di Pengecer

Selasa, 04 Februari 2025 | 07:27

Cuaca Sebagian Jakarta Hujan Ringan

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:46

Polri Pangkas Biaya Perjalanan Dinas dan Seminar

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:23

Bahlil Lahadalia Sengsarakan Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:12

Sakit Kanker, Agustiani Minta Status Cekal Dicabut

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:07

Coretan “Adili Jokowi” Marak, Pengamat: Ekspresi Kecewa

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:38

Perketat Pengawasan Standarisasi Keselamatan Gedung di Jakarta

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:28

Papua Segera Kebagian Makan Bergizi Gratis

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:22

Hati-hati! 694 Gedung Tak Punya Proteksi Kebakaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:25

Megawati Harap BMKG Belajar dari Kebakaran di Los Angeles

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:19

Selengkapnya