Berita

CEO General Electric (GE) Indonesia, Handry Satriago/Net

Bisnis

Mengenang Handry Satriago, CEO Termuda di General Electric yang Berjuang dari Kursi Roda

SELASA, 21 NOVEMBER 2023 | 16:25 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sosok almarhum Handry Satriago, yang menjadi CEO termuda di General Electric (GE) masih menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Dalam meraih kesuksesannya, Handry harus menerjang banyak rintangan dan kesulitan. Sejak berusia 17 tahun, Handry divonis memiliki kanker kelenjar getah bening di tulang belakangnya, sehingga membuatnya harus menjalani aktivitas dan menghadapi segala rintangan hidup di atas kursi roda sampai akhir hayatnya.

Dalam video lamanya yang dilansir dari Ayatuna Ambassador pada Senin (20/11), Handry mengaku sempat merasa putus asa dan frustasi hingga mengurung diri selama berhari-hari di kamar setelah ia tidak bisa berdiri dan berjalan lagi.


“Saat itu terjadi, saya merasa dunia itu gelap. Saya marah pada Tuhan, saya marah pada semua hal, saya frustasi luar biasa,” ungkap Handry.

Namun, ayahnya mendobrak dan masuk ke kamarnya dengan menyampaikan bahwa hidup itu adalah pilihan. Dikatakan Handry, ayahnya memberikan pilihan untuk terus tidur atau melanjutkan hidup seperti mendorong sebuah mobil di jalanan yang terjal.

“Tapi kalau (tidur) pilihanmu, kami sebagai orangtua hanya bisa mendukung. Tapi seumur hidup kamu akan merasa sedih. Karena kamu akan selalu bandingkan hidupmu dengan orang lain,” ujar Handry tentang ucapan ayahnya.

“Ada pilihan kedua, yaitu (melanjutkan hidup) seperti mendorong mobil di atas jalanan yang terjal. Kalau kau capek, tidak apa-apa, pelan tapi tetap dorong. Jangan berhenti!” ujarnya.

Setelah ayahnya berkata seperti itu, Handry beranjak dari tempat tidur dan bangkit kembali dengan melanjutkan pendidikannya. Dia mengungkapkan, saat itu perjuangannya sangat sulit.

“Susahnya setengah mati. Tapi kalau saya tidak berani dorong itu, tidak sampai saya di sini,” ungkapnya.

Meski demikian, Handry terus memiliki semangat belajar yang tinggi. Lulus dari SMA Labschool Jakarta, Handry melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor dan meraih gelar sarjana teknologi industri pertanian.

Handry juga meraih gelar dual degree magister manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen IPMI dan Universitas Monash pada 1997. Dia juga meraih gelar doctoral dalam bidang manajemen strategis dari Universitas Indonesia pada 2010.

Kemudian, Handry Satriago juga menempuh pendidikan eksekutif di Sekolah Bisnis Universitas Harvard. Background pendidikan Handry sangatlah cemerlang, sesuai dengan karirnya di dunia bisnis.

Dalam perjalanan hidupnya, Handry berpindah-pindah kerja di perusahaan lokal. Pada 1997, dia kemudian bergabung dengan General Electric sebagai Manajer Business Development di GE International.

Kariernya di GE terus menanjak, hingga pada 2011 Handry akhirnya menjabat sebagai CEO GE di Indonesia. Ketika itu dia yang masih berusia 41 tahun dinobatkan sebagai CEO termuda dalam sejarah General Electric global.

GE sendiri merupakan perusahaan teknologi terbesar yang berdiri sejak 1892 di New York, Amerika Serikat.

Pada 16 September 2023, Handry mengembuskan napas terakhirnya di usia 54 tahun akibat kanker yang dideritanya. Handry telah menjalani 12 hingga 13 kali kemoterapi.

Kisah Handry telah membuktikan bahwa dia merupakan pembelajar dan pejuang yang tangguh, meski memiliki keterbatasan fisik, tetapi ia mampu mengenyam pendidikan tinggi dan merupakan sosok pembaca yang rajin mengunyah beragam topik, mulai dari bisnis, politik, hingga sejarah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya