Berita

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11)/RMOL

Politik

Elektabilitas Amin Salip Ganjar-Mahfud, PKS: Tetap harus Kerja Keras

SELASA, 21 NOVEMBER 2023 | 12:11 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambut baik survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) yang menunjukkan bahwa pasangan Anies-Muhaimin (Amin) mengalami kenaikan elektabilitas.

Dalam survei IPO, pasangan Amin menempati urutan kedua di bawah pasangan Prabowo-Gibran, sedangkan Ganjar-Mahfud berada di urutan terakhir.

“Jadi kami ini di PKS terutama selalu menghargai hasil survei yang tentu dilakukan secara prinsip akademik itu sudah bagus,” kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11).

Meski begitu, Jazuli menyebut bahwa pihaknya tidak ingin berpuas diri dengan kenaikan elektabilitas pasangan Amin. Dia menegaskan, semua perangkat pendukung Amin akan terus bekerja maksimal hingga memenangkan pertarungan di Pilpres 2024.

“Kami tidak selalu harus mengandalkan survei, kami tetap harus bekerja keras. Jadi, naik itu menjadi penyemangat, tapi bukan berarti lalu merasa sudah,” bebernya.

“Tetap saja, kami akan kerja, kerja dan kerja terus sampai tanggal 14 Februari.  (Sampai) itu pemilihan di TPS banyak mayoritas pemilih memilih pasangan Amin,” demikian Jazuli.

Sebelumnya, survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis temuan terbarunya terkait elektabilitas capres-cawapres di Pilpres 2024. Hasilnya, Prabowo Subianto menempati posisi pertama dengan elektabilitas 37,5 persen yang dilanjutkan Anies Baswedan di posisi kedua dengan elektabilitas 32,7 persen, dan Ganjar Pranowo di posisi ketiga dengan elektabilitas 28,3 persen.

Meski begitu, pada format head to head, hasilnya cukup berbeda dan cenderung beragam dari masing-masing calon presiden.

"Ketika kami hadapkan saat posisi head to head dengan dua kandidat, jika Prabowo berhadapan dengan Anies maka Prabowo mendapatkan 52,1 persen dan Anies 46,0 persen," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dalam paparannya di Koetaradja The Keude Kupi, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/11).

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya