Latihan penanganan huru hara di Mako Lantamal III, Jakarta Utara, Senin (20/11)/Ist
Sebagai wujud kesiapan pengamanan Pemilu 2024, TNI AL melaksanakan manuver lapangan guna melatih para prajurit untuk menghadapi situasi terburuk yang mungkin terjadi di Mako Lantamal III, Jakarta Utara, Senin (20/11).
Pelaksanaan itu melatih berbagai skenario guna memastikan Pemilu berjalan tertib dan aman. Hal ini merupakan salah satu wujud kesiapan TNI AL dalam mendukung pesta demokrasi Indonesia.
Pada manuver lapangan pesta demokrasi Indonesia ini, Lantamal III mensimulasikan Pemilu pada awalnya berlangsung dengan aman dan tertib. Masyarakat berbondong-bondong memberikan hak suaranya di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Salah satu TPS yang berada di sekitar Basis TNI AL Lantamal III Jakarta melaksanakan Pemilu dijaga ketat oleh Polres Metro Jakarta Utara dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Namun saat dilaksanakan perhitungan suara sementara, hasil pemungutan suara terjadi peningkatan eskalasi kedaruratan akibat ketidakpuasan oleh salah satu massa pendukung paslon yang menilai adanya kecurangan perhitungan suara.
Massa yang tidak puas semakin banyak dan barikade kepolisian disiapkan untuk menghalau massa yang mulai anarkis dengan merusak TPS dan menghancurkan kotak suara.
Selanjutnya, pihak kepolisian kemudian meminta bantuan kepada Kodam Jaya selaku Pangkoops Pam Pilpres yang ditindaklanjuti dengan permintaan kepada Koarmada I dalam hal ini Lantamal III yang masuk dalam wilayah kejadian untuk membantu perkuatan pengamanan Polri.
Tim Pasukan Huru Hara (PHH) TNI AL yang terdiri dari Polisi Militer, Intelijen, Pemadam Kebakaran dan tim medis serentak turun melaksanakan barikade dan dengan tegas serta terukur melaksanakan pengamanan dari sekelompok massa yang anarkis.
Masing-masing tim bertindak sesuai dengan fungsinya di lapangan. Akhirnya massa bisa dikendalikan dan para demonstran membubarkan diri dengan tertib.
Wakil Komandan Lantamal III Jakarta Kolonel Laut (P) Whisnu Kusardianto mewakili Danlantamal III yang bertindak sebagai Wakil Komandan Latihan menyampaikan bahwa latihan pengamanan Pemilu ini disiapkan dengan serius guna memastikan masyarakat dapat memberikan hak suaranya dalam Pemilu dengan aman dan tertib.
Tujuan dari penyelenggaraan manuver lapangan yang diikuti oleh lebih dari 805 personel yang terdiri dari 33 personel penyelenggara, 128 personel pendukung dan 644 personel pelaku ini adalah untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh prajurit Jalasena di jajaran TNI AL dalam menghadapi tugas pengamanan Pemilu.
Kegiatan ini juga merupakan implementasi tugas TNI AL, yang tidak terlepas dari dinamika perkembangan lingkungan strategis yang begitu kompleks dan dinamis, baik di lingkup global, regional, maupun nasional.
Hal ini tentunya sejalan dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam berbagai kesempatannya menyampaikan kepada seluruh prajurit TNI AL bahwa netralitas TNI merupakan komitmen dan wajib dilaksanakan oleh seluruh prajurit.
Netralitas TNI tidak bisa ditawar, karena TNI memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.