Berita

Ilustrasi Foto/Net

Politik

Program Ketiga Pasangan Capres-Cawapres Dinilai Belum Spesifik Bahas UMKM

SENIN, 20 NOVEMBER 2023 | 15:15 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Program ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dinilai belum ada yang spesifik membahas permasalahan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Ketua Asosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri, Hermawati Setyorinny menganggap program para kandidat yang menyangkut pengembangan UMKM sangat krusial. Hal itu agar para pelaku UMKM mengetahui pasangan mana yang memiliki fokus terhadap masalah ini.

“Program para capres pastinya akan menunjukkan hal positif untuk kemajuan bangsa. Hanya sayangnya dari ketiga capres belum terlihat disampaikan masalah UMKM,” ungkap Rinny akrab disapa dalam keterangan tertulis, Senin (20/11).


Dari ketiga paslon, menurut dia, baru pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang agak gamblang dan detail membahas masalah UMKM.

Sedangkan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar baru sebatas masalah umum di sektor UMKM. Sementara pasangan  Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka baru menyampaikan program UMKM yang telah berjalan.

“Program UMKM sudah ada di era Presiden Jokowi, hanya saja di lapangan tidak sesuai dengan harapan. Implementasi di lapangan tidak banyak terserap. Ditambah belum diimbanginya dengan pembangunan SDM UMKM itu sendiri,” bebernya.

“Pada prinsipnya pengembangan UMKM tidak hanya hilir saja tetapi juga hulu dan pengembangan SDM nya. Ditambah aturan yang tidak berubah-ubah, harus berpihak kepada UMKM. Legalitas harus mudah, cepat dan semurah murahnya,” jelas Rinny.

Masih kata dia, aturan persyaratan program dari apa yang sudah dijalankan harus lebih dipermudah, di lapangan tidak banyak penyerapan akan program tersebut baik akses keuangan, perijinan, pendidikan SDM, pengembangan usaha, melek teknologi, kemudahan legalitas, dll.

“UMKM diharapkan maju atau naik kelas, tapi pada kenyataan berjuang sendiri sendiri,” ungkapnya.

Sambung Rinny, termasuk kestabilan harga dan ketersediaan barang. Hal ini dinilai sangat penting karena berkaitan dengan daya beli masyarakat.

“Masih saja pelaku UMKM terjerat kredit ilegal, khususnya petani/ nelayan sangat sulit mendapatkan kredit dan pasar yang layak untuk harganya. Ini PR (pekerjaan rumah) yang harus diatasi, program ada tetapi jalan di tempat,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya