Warga Palestina di Gaza melarikan diri dari serangan Israel/Net
Memburuknya situasi di Gaza yang terus mendapat serangan Israel selama berminggu-minggu menciptakan kekhawatiran baru, yaitu penyebaran penyakit.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku khawatir dengan potensi penyebaran penyakit di Gaza karena penduduk telah memadati tempat penampungan. Sementara akses makanan dan air bersih sulit didapat.
"Kami sangat prihatin dengan penyebaran penyakit ketika musim dingin tiba," kata Perwakilan WHO di Wilayah Pendudukan Palestina, Richard Peeperkorn pada Jumat (17/11), seperti dikutip
Reuters.
Dia mengatakan bahwa lebih dari 70 ribu kasus infeksi pernafasan akut dan lebih dari 44 ribu kasus diare telah tercatat di Gaza. Itu adalah angka yang jauh lebih tinggi dari perkiraan.
Di samping itu, WHO juga menyoroti kemungkinan terjadinya banjir pada awal musim penghujan. Dengan sietem pembuangan limbah yang buruk akibat serangan Israel, maka potensi penyebaran penyakit juga semakin tinggi.
Kelangkaan bahan bakar telah memaksa stasiun pompa limbah dan pabrik desalinasi ditutup, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi air dan berjangkitnya penyakit.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Jumat mengatakan sekitar 813 ribu pengungsi internal tinggal di setidaknya 154 tempat penampungan yang dikelola oleh UNRWA, badan pengungsi Palestina di PBB.
“Kepadatan yang berlebihan menyebabkan penyebaran penyakit, termasuk penyakit pernafasan akut dan diare, sehingga meningkatkan permasalahan lingkungan dan kesehatan,” kata OCHA.
Sementara itu, pengiriman bantuan PBB ke Gaza dihentikan lagi pada Jumat karena kekurangan bahan bakar dan terputusnya komunikasi.