Berita

IMF/Net

Bisnis

IMF Kucurkan Kredit Fleksibel 35 Dolar AS untuk Meksiko

JUMAT, 17 NOVEMBER 2023 | 14:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keinginan Meksiko mendapatkan bantuan untuk mencegah krisis di negaranya telah mendapat lampu hijau dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Dalam pernyataannya pada Kamis (16/11), IMF mengumumkan bahwa dewan eksekutifnya menyetujui pengaturan jalur kredit fleksibel (FCL) baru selama dua tahun dengan Meksiko senilai 35 dolar miliar dolar AS.

“Meksiko memenuhi syarat untuk FCL berdasarkan fundamental ekonomi dan kerangka kebijakan kelembagaan yang sangat kuat serta rekam jejak kinerja makroekonomi dan implementasi kebijakan,” kata IMF sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (17/11).


“Pihak berwenang bermaksud untuk terus menganggap pengaturan ini sebagai tindakan pencegahan dan akan menilai kembali prospek risiko eksternal dan implikasinya terhadap akses di bawah FCL pada saat tinjauan jangka menengah tahun depan,” tambahnya.

Menurut lembaga keuangan tersebut, kesepakatan itu menandai perjanjian FCL ke-10 di Meksiko sejak 2009.

"Pengaturan yang disetujui pada tahun 2017 awalnya berjumlah sekitar 88 miliar dolar AS, namun kemudian dikurangi menjadi sekitar 74 miliar dolar AS pada tahun 2018 atas permintaan pihak berwenang Meksiko," kata IMF.

Badan tersebut menambahkan bahwa pengaturan yang disetujui pada tahun 2019 berjumlah 61 miliar dolar AS, yang juga dikurangi menjadi 50 miliar dolar AS dalam pengaturan penerus yang disetujui pada tahun 2021.

“Perekonomian Meksiko berada di tengah ekspansi yang luas, dengan konsumsi swasta dan investasi yang kuat,” kata Wakil Direktur Pelaksana Pertama dan Penjabat Ketua IMF Gita Gopinath dalam sebuah pernyataan.

“Kebijakan makroekonomi dan kerangka kebijakan kelembagaan Meksiko tetap sangat kuat, dengan rezim nilai tukar yang fleksibel, kerangka penargetan inflasi yang kredibel, undang-undang tanggung jawab fiskal, dan sektor keuangan yang diatur dengan baik,” tambahnya.

Namun, Gopinath menekankan bahwa Meksiko masih dihadapkan pada peningkatan risiko eksternal, seperti kembalinya volatilitas di pasar keuangan, arus keluar modal dari negara-negara berkembang, serta melemahnya pertumbuhan AS dan perlambatan global.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya