Berita

Skuat Tim U-17 Indonesia diharapkan dapat pembinaan berkelanjutan agar performa mereka tetap terjaga/PSSI

Sepak Bola

2 Opsi Ini Layak Dijalankan Skuat Tim U-17 Indonesia Agar Terus Berkembang Usai Piala Dunia U-17

JUMAT, 17 NOVEMBER 2023 | 05:35 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Usai berjibaku demi membela Merah Putih di Piala Dunia U-17, para pemain Tim U-17 Indonesia harus tetap mendapat perhatian. PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia harus melakukan langkah-langkah lanjutan agar potensi para pemain tak tenggelam.
 
"Setidaknya ada dua opsi yang harus diambil oleh PSSI untuk menjaga keberlanjutan perkembangan pemain U-17 setelah Piala Dunia U-17 2023,” ujar Direktur Teknik Safin Pati Sports School, Muhammad Hanafing Ibrahim, ditemui Kantor Berita RMOLJateng di Hotel Solia Zigna Solo, Kamis (16/11).  

Pilihan pertama adalah menitipkan pemain asuhan Bima Sakti itu berlatih di klub-klub Liga 1. Syaratnya, klub tersebut harus punya model pembinaan usia muda yang dijalankan dengan serius.

"Mereka harus bisa melanjutkan pembinaan di akademi klub Liga 1. Namun, para pemain ini harus bergabung dengan akademi yang dijalankan dan dikelola dengan baik," kata Hanafing.

Syarat yang disampaikan pelatih asal Makassar ini bukan tanpa alasan. Sebab, sebagai salah satu orang yang bertugas mengulas proses verifikasi AFC Club Licensing, Hanafing mendapatkan gambaran soal klub-klub yang memang serius menjalankan model pembinaan pemain usia dini.

Berdasarkan penilaian mantan pemain Timnas Indonesia terhadap aspek sporting, hanya ada tujuh klub Liga 1 yang layak dan memenuhi syarat untuk mendapatkan lisensi klub profesional. Aspek ini memang berkaitan dengan ketersedian sarana dan prasarana digunakan untuk pembinaan pemain usia muda.

"Jadi setelah mereka selesai di Piala Dunia U-17 2023, para pemain ini harus dititipkan kepada klub-klub Liga 1 yang punya akademi yang dikelola dengan baik. Sehingga lebih muda dipantau selama menjalani proses pembinaan," kata pemain ikut membawa Timnas Indonesia meraih Medali Emas SEA Games 1991 itu.

"Untuk mendapatkan lisensi klub AFC, mereka harus punya akademi, lapangan latihan khusus untuk akademi, punya pelatih yang berlisensi, hingga direktur akademi," paparnya.

Sementara itu, opsi kedua adalah membuat program jangka panjang seperti ketika era PSSI berada di bawah kepemimpinan Kardono. Hanafing menuturkan, program pembinaan jangka panjang ini sudah dilakukan oleh beberapa negara tetangga, mulai dari Vietnam, Malaysia, hingga Jepang.

"Jadi setelah Piala Dunia U-17 2023, anak-anak ini jangan dibiarkan untuk kembali ke klubnya masing-masing. Kalau klubnya bagus seperti akademi Persib Bandung, ya tidak masalah. Namun, kalau klubnya tidak berkualitas, nanti jadi persoalan," ujarnya.

Salah satu contohnya adalah Tim Indonesia U-19 era Evan Dimas. Setelah juara Piala AFF U-19 2013, mereka terpecah-pecah. Pemain di Liga 3 dinilai menurunkan performa mereka sebab model kompetisi sangat instan.

Oleh karena itu, Instruktur Pelatih PSSI ini berharap, para pemain Timnas U-17 Indonesia bisa melanjutkan program pembinaan dengan sistem lebih tertata.

"Kalau kita berbicara soal youth development, itu berbicara soal pembinaan jangka panjang. Top performa pemain itu ada di usia 19 hingga 20 pemain. Di situlah mereka mendapatkan semua pengetahuan soal sepak bola," pungkas mantan Direktur Teknik EPA Persebaya Surabaya itu.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya