Berita

Presiden Joko Widodo saat berpidato di Universitas Stanford AS/Repro

Politik

Bahas Perubahan Iklim di Universitas Stanford, Jokowi Sempat Pamer Dasi Merah

JUMAT, 17 NOVEMBER 2023 | 01:23 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Memberi kuliah umum di salah satu perguruan tinggi ternama dunia, Universitas Stanford, Amerika Serikat, pada Rabu waktu setempat (15/11) atau Kamis waktu Indonesia (16/11), dijadikan momen oleh Presiden Joko Widodo untuk "pamer" dasi merah yang dipakainya.

"Jadi sebelum ke sini saya tadi bertanya-tanya terlebih dahulu, di Stanford ini jargonnya apa. Dijawab 'go cardinal pak'. Oke, oke," ucap Jokowi, dikutip redaksi dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/11).

"Lalu saya tanya lagi, what are stanford identical colors? (Apa warna identik Stanford?). Dijawab 'red sir (merah pak)'. That's why i decided to wear a red tie today. Do I like a member of Stanford family now? (Itulah kenapa saya memutuskan mengenakan dasi merah. Apakah saya terlihat seperti keluarga Stanford sekarang?)," tanya Jokowi, disambut tepuk tangan civitas Universitas Stanford.

Bagi Presiden, mengenakan dasi merah yang sesuai warna identik Universitas Stanford sangat penting karena dia ingin menyatu atau terkoneksi dengan civitas Universitas Stanford yang pintar, muda, dan rajin.

"Itu lah pentingnya terkoneksi sesama manusia. Begitu juga dengan terkoneksi dengan alam dan kita tahu dunia ini tengah sakit, perubahan iklim transisi energi adalah isu yang sangat-sangat mendesak. Namun yang jadi pertanyaan apakah negara-negara di dunia memiliki komitmen untuk bertanggung jawab dan mengambil peran?" paparnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi pun menyampaikan, dunia global tidak perlu meragukan komitmen Indonesia terkait isu keberlanjutan dan perubahan iklim. Karena Indonesia walk the talk, not only talk the talk atau menjalankan apa yang disampaikan, tidak hanya membicarakan apa yang disampaikan.

Jokowi pun membeberkan, Indonesia telah menurunkan emisi 91,5 juta ton pada 2022 dengan laju deforestasi yang ditekan sampai 104.000 hektare.

Lalu 77 ribu hektare kawasan hutan juga direhabilitasi, dan merestorasi hutan bakau seluas 34 ribu hektare hanya dalam waktu 1 tahun.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya