Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Harga Properti di Bawah Rp 2 Miliar Melonjak Usai Pandemi

KAMIS, 16 NOVEMBER 2023 | 09:43 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Harga properti di seluruh Indonesia mencatatkan peningkatan signifikan setelah periode pandemi, dengan rumah di bawah Rp 2 miliar menjadi penyumbang terbesar dari pertumbuhan tersebut.

Menurut laporan dari Housing Finance Center (HFC) yang dirilis oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), indeks harga rumah (House Price Index/HPI) untuk triwulan III/2023 mencapai angka 211,9, atau menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 8,7 persen.

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh rumah tipe 70 dengan harga berkisar Rp 500 juta-Rp1 miliar, yang mencatatkan kenaikan sebesar 12 persen yoy pada periode tersebut.


Direktur Consumer Bank BTN, Hirwandi Gafar, menyatakan bahwa kenaikan harga properti ini mencerminkan peningkatan permintaan rumah di masyarakat, yang akan berlangsung hingga akhir tahun.

“Kami menilai kondisi ini akan bertahan hingga akhir tahun sejalan dengan insentif PPN DPT dari Pemerintah untuk rumah di bawah Rp 2 miliar. Kondisi ini tentunya menjadi momentum pertumbuhan positif bagi Bank BTN,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/11).

Riset HFC BTN lebih lanjut juga menyoroti pertumbuhan rumah tipe 36 dengan harga di bawah Rp 350 juta, yang meningkat hingga 8,4 persen yoy.

Berdasarkan data Bank BTN penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terbanyak untuk harga di bawah Rp 2 miliar terjadi di Provinsi Jawa Barat, mencapai sekitar 44 persen diikuti oleh Provinsi Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.

Sementara untuk luar Pulau Jawa, provinsi yang menduduki posisi tertinggi untuk penyaluran KPR di Bank BTN di antaranya ada di  pulau Sumatera, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

“Untuk provinsi dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di luar Pulau Jawa yakni Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur,” sambung Hirwandi.

Data Bank BTN menunjukkan bahwa selama delapan bulan pertama tahun terakhir, penyaluran KPR baik subsidi maupun non-subsidi mencapai Rp27,5 triliun, atau menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,9 persen yoy.

Kenaikan tersebut tercatat masih berada di atas rata-rata industri. Berdasarkan data Bank Indonesia, KPR secara nasional tumbuh 12,3 persen yoy di September 2023, lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya atau per Juni 2023 sebesar 10,6 persen yoy.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya