Berita

Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden AS, Joe Biden saat bertemu di Washington pada Senin, 13 November 2023/Reuters

Bisnis

Usai Bertemu Biden, Jokowi Kantongi Kesepakatan Bisnis Rp 400 Triliun

KAMIS, 16 NOVEMBER 2023 | 08:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

RMOL.  Setelah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengantongi kesepakatan bisnis sebesar 25,85 miliar atau sekitar Rp 400 triliun.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang ikut mendampingi Jokowi untuk mengunjungi Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih, sebelum KTT APEC 2023 di San Fransisco, AS.

"Dari sisi bisnis, telah disepakati kerja sama bisnis senilai US$25,85 miliar, antara lain investasi pembangunan carbon capture storage (CCS) dan kilang petrokimia, pengolahan nikel baterai electric vehicle (EV), dan pembangunan modul serta panel surya," katanya dalam keterangan pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/11).

Menurut keterangan Retno, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang diundang untuk bertemu dengan Biden sebelum KTT Apec tersebut.

"Setelah dari Washington, Presiden (Jokowi) akan menuju San Fransisco menghadiri rangkaian KTT APEC, IPEF leaders meeting, dan berbagai kegiatan lainnya termasuk pertemuan bisnis dengan berbagai pengusaha Amerika Serikat," sambung Retno.

Dalam kesempatan itu, Retno merinci 6 poin penting yang disepakati Jokowi dan Biden dalam pertemuan bilateral pada Senin (13/11), di antaranya kesepakatan meningkatkan status hubungan kemitraan dari strategic partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).

Selain itu, kedua pemimpin negara itu juga menyepakati pentingnya kerja sama sumber daya mineral kritis, dengan rencana kerja menuju Critical Mineral Agreement (CMA) yang akan segera dibentuk, agar Indonesia dapat menjadi pemasok baterai kendaraan listrik AS.

Selanjutnya, Jokowi dan Biden turut menyepakati pentingnya perpanjangan generalized system of preferences (GSP), atau pembebasan tarif bea masuk barang guna meningkatkan perdagangan Indonesia.

"Terakhir, Amerika Serikat menyampaikan komitmen memberikan dukungan terhadap aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD)," pungkas Retno, saat memaparkan poin kesepakatan terakhir.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya