Berita

Ilustrasi Foto/Net

Presisi

Amankan Pemilu 2024, Polri akan Lakukan 3 Operasi Ini

RABU, 15 NOVEMBER 2023 | 12:28 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Polri berkomitmen menjalankan tiga operasi khusus untuk memastikan keamanan dan kelancaran Pemilu 2024.

Kabaharkam Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran mengungkapkan bahwa operasi-operasi ini telah dirancang setelah mengevaluasi pemilu tahun 2019.

Operasi pertama yakni “Nusantara Cooling System,". Operasi ini akan berlangsung selama 222 hari, dimulai dari 19 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2024.

“Mulai dari tahap pendaftaran capres dan cawapres, sampai dengan pengucapan sumpah janji presiden dan wakil presiden,” kata Fadil dalam Rapat Kerja bersama Komisi III DPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11).

Operasi kedua yakni "Mantap Brata”. Operasi ini dirancang khusus untuk mengamankan ambang gangguan dan menangani gangguan nyata selama pemilu serentak tahun 2023-2024.

Sedangkan operasi ketiga yakni “Kontijensi Aman Nusa 1, 2, dan 3,". Operasi ini ditujukan untuk menangani gangguan nyata yang bersifat kontingensi, seperti konflik sosial, bencana alam, dan terorisme.

Dalam implementasi operasi Mantap Brata, Polri juga melaksanakan operasi Cooling System.

“Di mana keberhasilan operasi ini tergantung dari kepemimpinan yang kuat dan adaptif untuk jalankan strategi berbagai penentu keberhasilan,” tuturnya.

Operasi Nusantara Cooling System sendiri akan dikepalai oleh Wakabareskrim Polri, yang nantinya difokuskan pada upaya menyukseskan operasi Mantap Brata. Hal ini terutama berfokus pada keamanan di ruang siber, di mana sering terjadi disinformasi, propaganda, dan kampanye hitam.

Lebih lanjut, Fadil menyebut bahwa Operasi Mantap Brata 2023-2024 mendapat dukungan penuh dari kekuatan Polri.

“Di mana 2/3 kekuatan dikerahkan, sedangkan 1/3 kekuatan Polri digunakan untuk melaksanakan kegiatan rutin kepolisian,” pungkasnya.

Populer

Menkeu: Inggris Bangkrut, Kondisi Keuangan Hancur

Minggu, 28 Juli 2024 | 17:54

Inilah 3 Kandidat Kepala Badan Penerimaan Negara

Jumat, 02 Agustus 2024 | 16:13

Pemindahan Ibu Kota Negara Ambisi Picik Jokowi

Sabtu, 27 Juli 2024 | 01:29

GMPH Desak KPK Usut Dugaan Penyalahgunaan Kekuasaan Cak Imin

Senin, 29 Juli 2024 | 12:54

Identitas Tersangka Korupsi Rp3,451 Triliun: Enam Petinggi LPEI, Satu Swasta

Kamis, 01 Agustus 2024 | 10:11

60 Pegawai Main Judol, Pimpinan KPK: Cuma Iseng

Jumat, 02 Agustus 2024 | 08:23

Ramalan Rocky Gerung: 30 Hari ke Depan Krisis Beras Berubah Jadi Krisis Sosial

Jumat, 02 Agustus 2024 | 22:43

UPDATE

Soal ‘Blok Medan’, Bobby Nasution: Saya Nggak Etis Komentari Hal yang Muncul Persidangan

Senin, 05 Agustus 2024 | 22:01

Dubes Pakistan Berharap Indonesia Dukung Kashmir Tentukan Masa Depannya Sendiri

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:57

PKS Usung Bobby, PDIP: Kami Bisa Berlayar Sendiri

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:51

Kesuksesan Gibran di Solo Perlu Keberlanjutan

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:50

Pertamina Patra Niaga Sukses Salurkan Produk Chemical untuk PSN Pemurnian Alumina

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:39

Status Bangladesh Siaga II, KBRI Minta WNI Waspada

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:34

Anak Eka Tjipta Laporkan Sinarmas Land dan BSD ke KPK

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:25

Joko Widodo Diprediksi Tak Kebal Hukum Setelah Pensiun dari Presiden

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:24

Menyela Omongan Pak Bas, Raja Juli Harusnya Tiru Maruf Amin

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:20

Dubes Pakistan Ungkap Alasan Konflik Kashmir Belum Selesai

Senin, 05 Agustus 2024 | 21:15

Selengkapnya