Berita

Presiden RI Joko Widodo/Ist

Politik

Kegusaran Surya Paloh dan Megawati Buka Jalan Pemakzulan Jokowi

SELASA, 14 NOVEMBER 2023 | 09:32 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Setelah Ketua Partai Nasdem Surya Paloh, giliran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut melempar kegusaran terhadap Presiden Joko Widodo terkait gonjang-ganjing bangsa ini.

"Keresahan dua tokoh ini secara implisit membuka kemungkinan konsolidasi di parlemen, sehingga jalan menuju pemakzulan Jokowi terbuka," kata Aktivis 98 Faizal Assegaf melalui akun media sosial X yang dikutip redaksi, Selasa (14/11).

Terlebih, tegas Faizal, publik makin resah akibat praktik kekuasaan Jokowi yang ugal-ugalan, arogan dan tidak netral jelang Pilpres 2024.

Menurut Faizal, bukan hanya Surya Paloh dan Megawati yang geram dan prihatin. Namun sebagian besar elite bangsa makin bersenyawa dalam bahasa kemarahan rakyat atas politik cawe-cawe Jokowi.

"Begitu masif rakyat dibuat tidak percaya bahwa pilpres akan berlangsung jujur dan adil. Sentrum kekacauan tersebut adalah Istana. Jokowi dituding sebagai aktor perusak tatanan bernegara," kata Faizal.

Karena itulah, lanjut Faizal, Surya Paloh terpanggil mengeraskan suara aspirasi rakyat. Bahwa Nasdem berjuang menjaga Indonesia.

"Nasdem berdiri bersama rakyat, menolak watak kekuasaan yang curang dan tidak adil," kata Faizal.

Sikap serupa dipertegas oleh pidato Megawati yang sangat berbeda dari sebelumnya. Megawati terpaksa menggunakan nuraninya, mengkritik keras Jokowi, sembari memompa perlawanan rakyat.

Di luar dinamika partai politik, berbagai tokoh dan elemen rakyat terus berkonsolidasi. Secara agresif menuntut Jokowi dilengserkan, agar negara tidak tersandera dan memastikan Pilpres 2024 tidak dicurangi.

Dinamika krusial kekinian butuh keberanian dan tindakan konkret. Surya Paloh dan Megawati sudah mengirim pesan yang kuat untuk menanti elite bangsa dan rakyat bersatu mengakhiri ketidakadilan bernegara.

"Solusinya, Jokowi mundur atau dilengserkan," pungkas Faizal.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya