Berita

Ketua Yayasan SHW Center, Hardjuno Wiwoho/Net

Politik

Lebih Bahaya, Hardjuno Usul Penguatan Peran Satgas Anti Cyberbullying

SENIN, 13 NOVEMBER 2023 | 16:49 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pemerintah harus memberikan perhatian lebih serius pada tren kasus Cyberbullying atau perundungan melalui media siber di Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya.

Founder sekaligus Ketua Yayasan SHW Center, Hardjuno Wiwoho, mengatakan, perlindungan hukum terhadap korban perundungan siber menjadi sangat penting untuk memitigasi agar dampaknya tidak meluas.

"Salah satu langkah yang kami diusulkan adalah dengan meningkatkan efektivitas peran Satgas Anti Cyberbullying," ujar Hardjuno dalam keterangan tertulis, Senin (13/10).


Hardjuno mengutip UNICEF tahun 2020, yang menemukan bahwa 45 persen anak berusia 14-24 tahun di seluruh dunia telah mengalami perundungan berbasis siber sepanjang 2020.

Lanjutnya, data tersebut mirip dengan data dari Center for Digital Society (CfDS) per Agustus 2021, yang meneliti siswa SMP dan SMA usia 13-18 di 34 provinsi di Indonesia dengan hasil riset bahwa 45,35 persen mengaku pernah menjadi korban. Adapun 38,41 persen lainnya menjadi pelaku.

Dari data itu, masih kata Hardjuno, platform yang sering digunakan untuk kasus perundungan siber antara lain WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

"Sehingga ini fenomena yang meresahkan. Cyberbullying lebih seram dari bullying biasa karena bisa 24 jam dibully. Kapan saja, di mana saja, siapa saja, melalui medsos itu bisa dibully dan bisa membully juga," terangnya.

"Mental generasi muda rusak gara-gara budaya Cyberbullying," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya