Acara Resepsi Puncak Hari Lahir Ke-XVI Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Nusantara di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon, Jawa Barat/Ist
Pemilu 2024 diharapkan dapat berjalan secara jujur, adil dan damai, tanpa adanya kecurangan sedikit pun. Untuk itu, mahasiswa harus bisa berpartisipasi mengawasi jalannya Pemilu 2024.
Begitu dikatakan calon wakil presiden Mahfud MD saat memberikan orasi ilmiah kebangsaan dalam acara Resepsi Puncak Hari Lahir Ke-XVI Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Nusantara di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon, Jawa Barat.
Mahfud mengatakan, dia tidak akan memanfaatkan momen mengisi orasi ilmiah sebagai ajang politik praktis. Katanya, mahasiswa sebagai kaum intelektual, tidak perlu digiring untuk memilih satu figur tertentu.
"Tidak adanya gunanya saya bicara politik praktis, karena kalian kaum intelektual tidak bisa sedikit bicara harus milih siapa," ujar Mahfud dalam keterangan tertulis, Senin (13/11).
Mahfud menegaskan dirinya selalu mengutamakan politik inspiratif sebagaimana yang didapatkannya dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Atas dasar itulah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini meminta agar pemilu dilaksanakan dengan penuh kejujuran dan adil.
"Mari laksanakan pemilu dengan penuh kejujuran dengan prinsip demokrasi yang berkeadaban. Tidak boleh ada kecurangan, tidak boleh ada
money politic, tidak boleh ada tekanan politik,” tegas Mahfud.
Mahfud menambahkan, kepemimpinan Indonesia tidak akan pernah baik, jika ada pemimpin lahir dari kecurangan. Ia pun mengajak agar para BEM PTNU untuk tidak terlibat di dalam kecurangan tersebut.
"Yang tidak boleh dijadikan barang dagangan, kesempatan yang tidak sehat itu boleh ditinggalkan," pungkasnya.