Berita

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (Kornas JPPR), Nurlia Dian Paramita/RMOL

Politik

Heran Ada Profil Caleg Tertutup, JPPR: Ini Kemunduran Demokrasi

KAMIS, 09 NOVEMBER 2023 | 16:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tertutupnya profil atau daftar riwayat hidup (DRH) calon anggota legislatif (caleg) 2024 yang masuk daftar calon tetap (DCT), dinilai sebagai penurunan kualitas demokrasi Indonesia.

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (Kornas JPPR), Nurlia Dian Paramita mengatakan, keterbukaan merupakan salah satu prinsip pelaksanaan pemilu yang harus dipatuhi peserta dan penyelenggara pemilu.

"Adanya caleg dan partai politik yang membiarkan calegnya tidak membuka data profil atau riwayat hidup adalah suatu ironi dan bentuk kemunduran dalam berdemokrasi," ujar Pramita kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/11).

Sosok yang kerap disapa Mita itu keheranan dengan kebijakan KPU yang membolehkan partai ataupun calegnya memilih menutup profil dalam laman publikasi DCT caleg.

"Seseorang yang berkontestasi untuk menjadi wakil rakyat justru membangun benteng kerahasiaan dengan publik terkait rekam jejaknya. Padahal penyelenggara pemilu dan banyak pihak selalu menyampaikan jargon agar pemilih memilih berbasis visi, misi, program, dan rekam jejaknya," ungkitnya.

Di samping itu, Mita juga kecewa dengan kebijakan yang diterapkan KPU selama masa pendaftaran hingga verifikasi dokumen syarat caleg sebelum masuk DCT.

"Kita semua tahu bahwa KPU dalam memproses verifikasi persyaratan calon sangat tertutup melalui Silon (sistem informasi pencalonan). Publik bahkan Bawaslu merasa proses tahapan verifikasi pencalonan dilakukan sangat tertutup," sesal Mita.

"Kini setelah penetapan DCT, publik juga tidak dapat mengakses informasi caleg yang nyalon. Maka publik dapat berasumsi ada kejanggalan dalam proses pencalonan para caleg yang tidak mau membuka CV-nya," sambungnya.

Lebih lanjut, Mita meyakini kebijakan menutup profil caleg akan mempengaruhi pemilih dengan politik uang, bukan prestasinya. Sebab, mereka akan memilih pada 14 Februari 2024 tanpa referensi profil dan rekam jejak.

Maka dari itu, dia memandang kerugian akan menimpa pemilih karena salah dalam membuat pilihan, dan teralihkan fokusnya pada hal-hal yang sifatnya simbolik dan gimmick politik semata.

"Dampaknya, pada kualitas wakil rakyat yang bisa makin buruk dan bisa memperlemah kinerja parlemen. Berikutnya, hal itu bisa mempengaruhi mutu legislasi, ketepatan alokasi anggaran, serta efektifitas anggaran," tuturnya.

"Saya mengimbau publik untuk tegas tidak memilih caleg dan partai politik yang membiarkan calegnya tidak mau membuka profil dan riwayat hidupnya kepada publik. Patut dicurigai bahwa ada hal yang sengaja ditutupi," demikian Mita mengimbau. 

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya