Berita

Gedung Bank Tabungan Negara (BTN)/Ist

Bisnis

Analis Proyeksikan Kinerja BBTN On the Track hingga Akhir 2023

SELASA, 07 NOVEMBER 2023 | 15:36 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kinerja Bank BTN (BBTN) diproyeksikan masih bisa mencapai target yang ditentukan, yakni senilai Rp3,2 triliun.

Merujuk data Bloomberg per Senin (6/11), konsensus analis memproyeksikan laba bersih BBTN dapat mencapai Rp3,2 triliun dengan ditopang Net Interest Margin (NIM) mencapai 4,0 persen. Return on Equity (ROE) pun diperkirakan menyentuh angka 11,7 persen pada akhir 2023.

Dengan proyeksi tersebut, sebanyak 21 analis juga merekomendasikan beli untuk BBTN dengan rata-rata target price pada 12 bulan ke depan senilai Rp1.730 per lembang.


Sementara itu, Analis Yuanta Sekuritas Indonesia menuliskan kinerja Bank BTN diyakini masih on track. Salah satu penyumbangnya, yakni strategi kredit high-yield.

“Kami menjaga rekomendasi beli untuk Bank BTN,” tulis Yap dalam risetnya yang dikutip Selasa (7/11).

Head of Research Sucor Sekuritas, Edward Lowis menambahkan, laba bersih BBTN diproyeksin di level Rp3 triliun karena ditopang pertumbuhan kredit sebesar 10 persen.

“Kami masih mempertahankan rekomendasi beli,” tulis Edward.

Direktur Finance Bank BTN, Nofry Rony Poetra sebelumnya menyebut, manajemen Bank BTN akan menjaga pertumbuhan kredit di level double digit. Adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi penyumbang kinerja positif perseroan.

Ia menjelaskan, lebih dari 90 persen portofolio KPR BTN masih didominasi oleh rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar, termasuk di dalamnya yakni segmen rumah murah.

Selain fokus menyalurkan KPR Subsidi, Bank BTN juga intens menyasar KPR Non-Subsidi yang membidik segmen emerging affluent. Strategi tersebut dieksekusi dengan membuka 3 Sales Center di BSD, Kelapa Gading, dan Surabaya.

Selain itu, insentif selanjutnya yaitu pemberian Bantuan Biaya Administrasi (BBA) sebesar Rp 4 juta bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) saat membeli rumah subsidi.

Pemerintah juga menaikkan batas harga rumah yang bisa dibeli MBR dan memperoleh pembebasan PPN menjadi Rp 350 juta, baik rumah tapak maupun rumah susun. Hal ini tentu akan menguntungkan Bank BTN.

"Bank BTN merupakan kontributor utama dalam pembiayaan perumahan, khususnya KPR Subsidi dengan market share yang mencapai 83 persen untuk penyaluran KPR Subsidi. Dengan ada insentif tersebut, kami optimistis tren pertumbuhan KPR masih berlanjut hingga akhir 2024," jelas Nofry.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya