Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Permintaan Lesu, Raksasa Pelayaran Maersk PHK 10 Ribu Karyawan

SELASA, 07 NOVEMBER 2023 | 11:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Raksasa pelayaran Maersk memberhentikan puluhan ribu pekerjanya akibat lesunya permintaan dan rendahnya harga angkutan barang.

Perusahaan pelayaran asal Denmark yang menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia itu dikabarkan telah memangkas 6.500 karyawan, dan akan memberhentikan 3.500 pekerja lagi tahun ini.

Pemotongan gabungan itu akan mengurangi jumlah tenaga kerja perusahaan hingga 10.000 orang, yang akan terjadi dalam delapan minggu ke depan.

Hal tersebut terjadi setelah Maersk melaporkan pendapatan hasil kuartal ketiganya yang menurun hampir setengah pada akhir pekan lalu menjadi 12 miliar dolar (Rp 187 triliun), dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Industri kami menghadapi kondisi normal baru dengan permintaan yang lemah, harga kembali sejalan dengan tingkat historis dan tekanan inflasi pada basis biaya kami," kata Kepala Eksekutif Maersk Vincent Clerc dalam pernyataan yang dikutip dari CNN International, Selasa (7/11).

Saat ini, sektor pelayaran diketahui tengah mengalami penurunan harga hingga lebih dari 50 persen. Menurut Drewry Shipping yang berbasis di London, biaya gabungan pengiriman kontainer berukuran 40 kaki di delapan rute global utama hanya Rp 21 juta pada pekan lalu, atau turun 54 persen dibandingkan tahun lalu.

Maersk juga mengatakan pihaknya memperkirakan laba setahun penuh hanya akan berada pada batas bawah kisaran 9,5 miliar dolar (Rp 148 triliun) hingga 11 miliar dolar (Rp 171 triliun).

Hal tersebut menjadi tanda bahwa terdapat penurunan dalam sektor pelayaran yang didorong oleh pandemi, yang akan menuju kehancuran.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya