Ilustrasi penembakan/RMOLNetwork
Seorang penyiar radio di Filipina, Juan Jumalon ditembak mati oleh orang tak dikenal saat melakukan siaran langsung di Facebook pada Senin (6/11).
Dimuat Mehr News, pelaku masuk ke stasiun radio korban yang dikenal dengan nama DJ Johnny Walker dengan berpura-pura menjadi penggemar.
Menurut laporan polisi setempat, pria bersenjata itu kemudian menembak DJ Johnny sebanyak dua kali selama siaran langsung pagi hari di Kota Calamba, Provinsi Misamis Occidental, Filipina.
Aksi biadab tersebut bahkan terekam dalam siaran langsung yang dilakukan korban pada media sosial Facebook. Dalam siaran tersebut, pelaku sempat merampas kalung emas korban sebelum melarikan diri dengan sepeda motor bersama temannya yang telah menunggu di luar.
Kepolisian setempat pun sudah melakukan proses investigasi untuk mengidentifikasi pelaku usai penembakan.
Sementara itu, Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr mengutuk keras penembakan tersebut. Ia pun telah memerintahkan kepolisian setempat untuk segera melacak, menangkap, dan mengadili pelaku.
"Serangan terhadap jurnalis tidak ditoleransi dalam demokrasi kita. Mereka yang mengancam kebebasan pers akan menghadapi konsekuensi penuh atas tindakan mereka,” kata Marcos.
Filipina telah lama dianggap sebagai salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi jurnalis. Pada tahun 2009, anggota klan politik kuat di Filipina menembak mati 58 orang, termasuk 32 pekerja media, dalam sebuah serangan di provinsi Maguindanao.