Budayawan dan pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana mendapat anugerah Dignity Award/Repro
Institut Peradaban menganugerahkan Dignity Award kepada budayawan dan pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Jaya Suprana.
Anugerah tersebut disampaikan Founder Institut Peradaban, Profesor Salim Haji Said, di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Senin (6/11).
Sebelum menerima penghargaan tersebut, Jaya Suprana bertanya lebih dahulu kepada Prof Salim Said alasan memberikan anugrah yang sangat bergengsi ini.
"Saya sebenarnya enggak mengerti kenapa saya bisa memperoleh anugerah yang luar biasa ini," kata Jaya Suprana seperti dikutip redaksi melalui kanal YouTube Universitas Paramadina, Senin (6/11).
"Karena setahu saya belum ada insan manusia lain termasuk Jokowi yang menerima penghargaan Dignity Award," sambung pakar Kelirumologi itu.
Salim Said pun menjelaskan, dirinya terkesan dengan sikap dan pemikiran Jaya Suprana yang konsisten dan ulet merawat peradaban Indonesia.
Selain itu, Salim Said mempunyai pengalaman pribadi yang membuatnya kagum dengan kedermawanan Jaya Suprana yang konsisten menjadi donatur dalam setiap diskusi yang digelar Institut Peradaban.
"Kami merasa yang bisa kita mintai mungkin banyak tapi yang kami tahu itu, yang diberikan Pak Jaya dilakukan secara teratur. Kami menganggap beliau menyumbang untuk dignity peradaban," pungkas Salim Said.
Sementara itu, praktisi hukum Umar Husin menyebut Jaya Suprana sebagai tokoh pluralis. Pendiri MURI itu dinilai tak pernah berhenti meluangkan waktu dan tenaganya untuk kemajuan peradaban bangsa Indonesia.
"Terutama pada situasi yang buruk seperti saat ini, kehadiran Pak Jaya baik secara fisik maupun pemikiran, mengobati kerinduan masyarakat akan hadirnya sebuah masyarakat yang bertata krama, utamanya kehidupan politik yang beretika," pungkasnya.