Berita

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Edward Omar Sharif Hiariej (EOSH) alias Eddy Hiariej/RMOL

Hukum

Kasus Eddy Hiariej Naik Penyidikan, KPK Belum Ungkap Identitas Tersangka

SENIN, 06 NOVEMBER 2023 | 15:08 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kasus dugaan penerimaan gratifikasi yang menyeret Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Edward Omar Sharif Hiariej (EOSH) alias Eddy Hiariej telah naik ke penyidikan. Namun KPK belum bersedia membocorkan siapa yang menjadi tersangka.

"Namun demikian sebagaimana kebijakan di KPK, di mana semua perkara diperlakukan sama, yakni kami akan publikasikan dan umumkan para pihak yang ditetapkan sebagai tersangka pada saat penyidikan cukup," kata Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin sore (6/11).

Untuk itu, Ali mengaku belum bisa membeberkan identitas para tersangka. Hal itu akan disampaikan ketika dilakukan upaya paksa penangkapan maupun penahanan terhadap para tersangka.


Ali menjelaskan, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan semua administrasi penyidikan sebagai syarat formil terlebih dahulu, serta melengkapi substansi materi penyidikannya.

Proses penyelidikan hingga penyidikan itu, kata Ali, berawal dari laporan masyarakat ke KPK atas adanya dugaan tindak pidana korupsi berupa gratifikasi di Kemenkumham.

"Pengaduan masyarakat sebagai salah satu pintu masuk KPK menangani perkara, menjadi bukti bahwa pelibatan publik dalam pemberantasan adalah suatu keniscayaan," kata Ali.

"Sehingga transparansi setiap penanganan perkara oleh KPK kepada publik menjadi penting, agar masyarakat sebagai pemangku kepentingan utama dalam pemberantasan korupsi di Indonesia bisa ikut mengawasi setiap prosesnya. Oleh karena itu, kami akan menyampaikan setiap perkembangan penanganannya," pungkas Ali.

Berdasarkan informasi yang diperoleh redaksi, Wamenkumham Eddy Hiaeriej dan beberapa orang lainnya sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak sepekan lalu.

Sebelumnya, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santosa telah melaporkan ke KPK terkait dugaan penerimaan gratifikasi Rp7 miliar oleh Wamenkumham Eddy Hiaeriej. Laporan itu telah dilayangkan ke KPK pada Selasa (14/3).



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya