Seorang anak menjadi korban serangan Israel ke Gaza/Net
Israel dilaporkan telah membombardir rumah sakit anak hingga sekolah di Jalur Gaza, sehari setelah menyerang konvoi ambulans yang mengangkut pasien dari Rumah Sakit Al Shifa ke perbatasan Rafah, Mesir.
Pada Sabtu pagi (4/11) waktu setempat, pintu masuk Rumah Sakit Anak Al Nasser di bagian barat Kota Gaza diserang dan beberapa media lokal melaporkan adanya korban sipil.
Pada hari yang sama, rudal Israel menghantam sekolah Al Fakhoora yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Jabalia. Serangan ini menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 54 orang.
“Jumlah (kematian) diperkirakan akan meningkat,” kata direktur Rumah Sakit Al Shifa, Muhammad Abu Silmeyeh, seperti dikutip
Al Jazeera.
Setelah Israel menyerang Jalur Gaza, ribuan orang dilaporkan mengungsi di sekolah Al Fakhoora.
Seorang saksi penyerangan yang kehilangan anggota keluarga dalam pemboman tersebut mengatakan bahwa empat orang di keluarganya menjadi korban tewas dan terluka.
“Kami tidak ada hubungannya dengan apapun yang berhubungan dengan gerakan Hamas. Kamar itu hanya ada anak-anak dan perempuan,” tambah saksi.
Serangan terhadap sekolah tersebut merupakan serangan besar ketiga terhadap kamp Jabalia.
Serangan ini terjadi beberapa jam setelah serangan mematikan di sekolah Osama bin Zaid yang menampung keluarga-keluarga pengungsi di daerah Al Saftawi di utara Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 20 orang.
Pasukan Israel juga menyerang generator listrik dan panel surya di Rumah Sakit Al Wafa di Kota Gaza.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 9.488 warga Palestina meninggal, dengan 3.900 di antaranya merupakan anak-anak.
Sementara itu, jurubicara Kementerian Kesehatan mengatakan sekitar 2.200 orang, termasuk 1.250 anak-anak, saat ini masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur di Gaza.