Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Rupee Pakistan Melemah Jelang Pembicaraan dengan IMF

SABTU, 04 NOVEMBER 2023 | 16:19 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Rupee Pakistan terus mengalami depresiasi terhadap dolar AS, saat peninjauan pertama Pengaturan Siaga senilai 3 miliar dolar (Rp 46 triliun) oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Bank Negara Pakistan (SBP)  melaporkan dolar ditutup pada Rs 282,65 (Rp 52.986), dari Rs 281,47 (Rp 52.764) sehari sebelumnya, atau mengalami depresiasi sebesar 0,42 persen.

Dikutip dari Dawn, Sabtu (4/11), penurunan nilai rupee itu disebut telah menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan negara tersebut, dan memicu kekhawatiran di antara kalangan pelaku bisnis.

Beberapa ahli mata uang menyalahkan bank-bank setempat atas pembalikan tren nilai tukar, namun pedagang mata uang di pasar antar bank menyatakan bahwa penurunan rupee merupakan hasil dari perubahan dalam penawaran dan permintaan.

"Ini adalah tuduhan palsu. Ini adalah masalah penawaran dan permintaan. Pasokan dolar berkurang sementara permintaan meningkat, yang mendorong kenaikan harga dolar," kata pedagang mata uang di pasar antar bank, Atif Ahmed.

Beberapa sumber di pasar perbankan mengungkapkan bahwa bank telah menawarkan suku bunga yang lebih tinggi karena eksportir berhenti menjual kepemilikannya.

“Penawaran yang lebih tinggi telah mengubah sentimen pasar, yang perlu dihentikan untuk mengendalikan depresiasi rupee,” Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Bursa Pakistan, Zafar Paracha.

Pada saat yang sama, dia mengingatkan bahwa pasokan dolar merosot pada Oktober karena pertumbuhan ekspor tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

Sentimen positif terhadap Rupee Pakistan diraih setelah tindakan keras dan tindakan administratif yang tegas terhadap bisnis mata uang ilegal di September.

Di pasar terbuka, nilai dolar AS terpantau menguat sebesar 50 paise dan ditutup pada level Rp 53.145. Meskipun begitu, perusahaan bursa lokal menyatakan bahwa mereka secara rutin menjual dolar ke bank-bank setempat.

Bank sentral melakukan kemudian segera melakukan pembelian dolar untuk menjaga cadangan devisa pada level 8 miliar dolar (Rp 124 triliun) sebelum memulai perundingan dengan IMF.

Menteri Keuangan Pakistan, Shamshad Akhtar, tetap optimistis bahwa negosiasi dengan IMF akan berjalan sukses untuk mendapatkan pencairan dana tahap kedua senilai 710 juta dolar (Rp 11 triliun), didasarkan pada kinerja ekonomi yang membaik pada kuartal pertama tahun fiskal berjalan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya