Berita

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus saat menjadi narasumber pada acara Executive Program Education For Young Political Leader Angkatan ke-14 Golkar Institute, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/11)/Ist

Politik

Di Hadapan Anak Muda, Sekjen Golkar: Maksimalkan Teknologi Untuk Kampanye

RABU, 01 NOVEMBER 2023 | 19:09 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Berusia muda bukan halangan untuk terjun pada dunia politik. Begitupun yang sudah berumur, tidak ada kata terlambat untuk aktif berpolitik.

Pesan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus saat menjadi narasumber pada acara Executive Program Education For Young Political Leader Angkatan ke-14 Golkar Institute, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/11).

Di hadapan peserta yang semuanya berusia di bawah 40 tahun, Lodewijk berbagi pengalaman mencalonkan diri sebagai anggota legislatif saat usianya 62 tahun, setelah pensiun dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).


Bagi Lodewijk, tidak ada kata terlambat untuk terjun ke politik meskipun ia sendiri merupakan purnawirawan TNI.

"Saya pensiun umur saya 58 tahun. Masuk ke Golkar umur 59 tahun. Mulai nyaleg umur 62 tahun. Artinya saya start sebagai politikus di umur 62 tahun. Kamu-kamu masih muda-muda," katanya.

Dia mengatakan, anak muda harus berani berpolitik. Kalaupun ada bayang-bayang kegagalan, katanya, semua hanya proses sebelum mencapai keberhasilan.

"Kalau saya memulai dari 62 tahun, saya tahu anda underfourty semua. Tidak ada istilah terlambat. Andaikan gagal, itu adalah proses yang tertunda," kata Wakil Ketua DPR RI itu.

Menurut Lodewijk, politisi muda saat ini sangat kreatif dalam melakukan kampanye, baik untuk pribadi ataupun untuk organisasi.

"Salah satunya adalah memaksimalkan kecanggihan teknologi untuk berkampanye dan menggalang pemilih," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya