PT Astra International Tbk (ASII) mencatat pendapatan bersih selama sembilan bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp 240,9 triliun. Angka ini naik 9 persen dari periode sebelumnya.
Perusahaan ini memiliki enam lini bisnis yaitu; otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan & energi, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur dan logistik.
Dalam laporan hasil kinerja periode Januari-September 2023, perusahaan juga mencatat laba bersih Rp 26,1 triliun, yang artinya 17 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini mencerminkan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama divisi otomotif dan jasa keuangan.
Untuk nilai aset bersih per saham pada 30 September 2023 sebesar Rp 4.713, 1 persen lebih rendah dibandingkan pada 31 Desember 2022.
Menurut Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur ASII, laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 35 persen menjadi Rp 9,2 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan. Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 33 persen menjadi Rp 5,9 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2023, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan asuransi umum.
Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 98 persen menjadi Rp 766 miliar selama sembilan bulan pertama tahun 2023, disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol, solusi transportasi dan logistik.
Selain itu, divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9 persen sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 96 persen menjadi Rp 96 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha dan pendapatan.
Untuk divisi properti Grup, peningkatan laba bersih mencapai 5 persen menjadi Rp 114 miliar, terutama karena meningkatnya unit di Arumaya Residence yang diserahkan dan tingkat hunian di Menara Astra.
Dikutip dari BCA sekuritas, Djony menegaskan kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 cukup baik, mencerminkan pemulihan pasca pandemi yang terus berlanjut.
"Kami melihat Grup akan dapat tetap resilient di tengah ketidakpastian perekonomian global dan membukukan kinerja yang baik hingga akhir tahun dengan pertumbuhan yang moderat pada kuartal terakhir," katanya.