Berita

Peta Jawa Barat selatan/Net

Bisnis

BI: Jabar Selatan Berpotensi sebagai Pusat Industri Pertanian, jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi

RABU, 01 NOVEMBER 2023 | 09:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kawasan Jawa Barat (Jabar) selatan berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Erwin Gunawan Hutapea, mengatakan, fokus pengembangannya perlu diakselerasi sehingga bisa memainkan perannya.

Ia juga menyarankan agar Pemprov Jabar untuk mencari sektor baru di Jabar selatan sebagai pusat hilirisasi industri pertanian.

"Satu hal yang menarik untuk Jabar adalah bagian selatan. Kalau Jabar selatan itu bisa menjadi pusat industri pertanian termasuk hilirisasinya, saya kira ini menjadi sebuah mesin baru pertumbuhan untuk Jabar," kata Erwin dalam keterangan resminya saat berbicara dalam West Java Economic Society (WJES) di Bandung, Selasa (31/10).

Pelemahan ekonomi global berpotensi menurunkan permintaan ekspor di Jawa Barat. Menurutnya, diperlukan strategi dan inovasi untuk menemukan sumber pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya dengan mendorong kawasan Jabar selatan, sejalan dengan rencana pengembangan Jabar selatan.

Erwin juga menekankan, perlu dilakukan penajaman guna mengangkat potensi sekaligus memolesnya.

Perekonomian di Jabar tercatat aman. Pada kuartal II 2023 angkanya mencapai 5,25 persen yoy. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 5,17 persen.

Industri manufaktur memberikan kontribusi hingga 41 persen sementara di sektor pertanian menyumbang 9 persen. Erwin menegaskan perlu difokuskan pada optimalisasi komoditas unggulan, khususnya pada produk pertanian yang dapat mendukung ketahanan pangan.

Untuk wilayah Priangan Timur, yang jadi bagian dari Jabar selatan, fokus itu di antaranya bisa mencakup sejumlah komoditas di antaranya aneka cabai, tomat, daging ayam ras, telur, ketimun, hingga jagung.

Untuk sektor wisata, Jabar selatan juga memiliki potensi yang tinggi, baik wisata alam maupun buatan, seperti Geopark Ciletuh yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada 2018 serta KEK MNC Lido yang sedang dalam tahap finalisasi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya