Berita

Presiden Siprus, Nikos Christodoulides/Net

Dunia

Gaza Diblokade Israel, Siprus Siap Buka Koridor Maritim untuk Bantuan Kemanusiaan

RABU, 01 NOVEMBER 2023 | 08:57 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebagai negara Eropa yang paling dekat dengan Gaza, Siprus berencana membuka koridor maritim untuk penyaluran bantuan kemanusiaan menuju Gaza.

Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Siprus, Nikos Christodoulides dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Arabiya pada Rabu (1/11)

Christodoulides mengatakan bahwa wacana tersebut telah disampaikan dan diskusikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pemimpin Eropa.

"Hari ini, saya akan berbicara lagi dengan Perdana Menteri Israel, serta dengan para kepala lembaga Uni Eropa dan Amerika Serikat, untuk melihat bagaimana kita melanjutkan implementasi inisiatif Republik Siprus ini,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Christodoulides mengatakan bahwa Siprus telah siap menjadi bagian dari upaya internasional mendukung kemanusiaan di Gaza.  

Terlebih negara itu berjarak 370 kilometer dari Gaza dan memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga Arab dan Israel menjadikannya negara yang ideal sebagai koridor bantuan.

"Siprus siap berkontribusi dalam membangun koridor maritim dari pelabuhan Siprus untuk menyalurkan bantuan ke Gaza," tegasnya.

Dalam beberapa hari terakhir, Menteri Luar Negeri Siprus Constantinos Kombos mengunjungi Yordania dan Otoritas Palestina di Ramallah.

Siprus juga menjadi pusat transit bagi warga negara asing yang dievakuasi dari Israel sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel menewaskan 1.400 orang.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pemboman Israel yang tiada henti sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 8.500 orang di wilayah Palestina, sebagian besar warga sipil dan banyak anak-anak.

Badan PBB untuk Palestina (UNRWA) pada Senin (30/10) memperingatkan bahwa terbatasnya jumlah konvoi bantuan yang memasuki Gaza melalui jalur darat dengan Mesir tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya