Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Makin Digandrungi, Pasar Modal Indonesia Alami Pertumbuhan 13,76 Persen

MINGGU, 29 OKTOBER 2023 | 09:32 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pasar modal Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh dominasi generasi milenial dan Gen Z sebagai investor pasar modal tunggal (SID).

Data yang dirilis dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Jumat (27/10) mengungkapkan tren pertumbuhan investor pasar modal naik sebesar 13,76 persen, yang didominasi investor muda.

Data KSEI menunjukkan bahwa hingga September 2023, SID telah mencapai 11,72 juta, dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 10,31 juta investor.

Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat menjelaskan bahwa mayoritas investor pasar modal di Indonesia adalah generasi milenial dan generasi Z yang berusia 30 tahun ke bawah dan antara 31 hingga 40 tahun, dengan persentase lebih dari 80 persen.

Samsul juga mencatat bahwa kepemilikan aset oleh investor muda mengalami peningkatan, yang menunjukkan adanya antusiasme yang tumbuh di kalangan generasi muda.

“Pertumbuhan juga dicatatkan oleh investor saham selama sekitar 10 bulan terakhir yang meningkat 13,27 persen," ujarnya, yang dikutip pada Minggu (29/10).

Menurut pemaparannya, pertumbuhan jumlah investor selama 10 bulan terakhir terutama telah didorong oleh pertumbuhan investor reksa dana sebesar 14,47 persen dan investor Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 15,45 persen.

Secara rinci, komposisi jumlah investor pasar modal mencakup 5,02 juta investor saham, 10,99 juta investor Reksa Dana, dan 959 ribu investor Surat Berharga Negara (SBN). Jika SID peserta tabungan perumahan rakyat (Tapera) juga digabungkan, total jumlah SID telah mencapai 16 juta.

Adapun dari sisi pekerjaan, 32,86 persen investor adalah pegawai, diikuti oleh pelajar sebesar 26,50 persen.

Dalam hal kinerja operasional, nilai aset yang tercatat di sistem utama Central Depository and Book-Entry Settlement System (C-BEST) turut mengalami peningkatan sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya, mencapai Rp7.120 triliun. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar serta kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Selain itu, KSEI juga mencatat peningkatan frekuensi pemindahbukuan efek sebanyak 3,9 juta kali, atau meningkat 48,85 persen dari tahun sebelumnya, dengan nilai pemindahbukuan efek mencapai Rp4.201 triliun.

Sementara frekuensi distribusi tindakan korporasi juga meningkat sebanyak 5.940 kali di tahun 2023, mengalami peningkatan sebesar 8,61 persen secara tahunan (YoY).

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya