Berita

Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi/Net

Politik

Partai Garuda: Jangan Gunakan Gus Dur untuk Menyerang Lawan Politik!

SABTU, 28 OKTOBER 2023 | 15:28 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 harus diisi dengan adu gagasan demi kemajuan bangsa, alih-alih menyerang lawan politik dengan cara picik serta menghalalkan segala cara.

Partai Garuda mengingatkan, publik jangan sampai terpancing dengan narasi pemecah-belah yang memicu kegaduhan. Secara khusus, Partai Garuda menyoroti beredarnya video di media sosial berisi narasi penggulingan almarhum Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Ketika orang mulai menyebarkan video almarhum Gus Dur dimana ada pernyataan bahwa orang yang mencongkel dia dari kursi Presiden adalah Megawati, kami perlu bicara," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, Sabtu (28/10).

Teddy menyadari, perbedaan pendapat hingga saling serang dalam kontestasi Pemilu akan tetap ada. Namun ia menyayangkan, pihak-pihak tertentu justru menggunakan video Gus Dur sebagai alat menyerang lawan politik.

"Ada baiknya untuk tidak menggunakan statement, bahkan video Gus Dur untuk menyerang. Beliau sudah tenang, jangan jadikan beliau alat untuk pertarungan politik," kritiknya.

Oleh karenanya, Partai Garuda yang kini memilih melabuhkan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran mengingatkan simpatisan pendukung menggunakan cara-cara elegan dan cerdas dalam memenangkan Pilpres 2024.

"Jangan sampai kita menjadi seperti kelompok seberang yang memanfaatkan dan menghalalkan segala cara untuk menang. Kita hormati Gus Dur sebagai bapak bangsa, jangan sampai beliau dihina oleh orang-orang yang menggunakan emosi dalam politik," tandasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya