Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pakar: Meski Hamas Sudah Binasa, Tidak Akan Ada Perdamaian untuk Israel dan Palestina

SENIN, 23 OKTOBER 2023 | 15:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdamaian hanya akan menjadi sekadar utopia bagi Timur Tengah, meski Israel telah membinasakan Hamas sekali pun. Perdamaian baru bisa terjadi jika rakyat Palestina diberikan haknya untuk mendapat negara yang berdaulat.

Begitu kiranya yang disampaikan oleh Profesor Emeritus dari Universitas Tennessee, Brian K. Barber lewat tulisannya bertajuk "Gaza Interrupted" yang diunggah di counterpunch.org dan MEMO pada Senin (23/10).

"Bahkan jika (Benjamin) Netanyahu berhasil dalam misinya saat ini untuk membunuh semua anggota Hamas (tentu saja mustahil), hal itu tidak akan memberikan kontribusi apa pun bagi perdamaian," kata Barber, yang juga peneliti di Institut Studi Palestina.


Dalam tulisannya, Barber menyoroti bagaimana Gaza ditaklukkan oleh Israel selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, bersama dengan Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Golan, dan Sinai.

Meski begitu, Israel tidak mencaplok Gaza dan menjadikan penduduknya sebagai warga negara Israel. Mereka juga tidak menyerahkan Gaza kembali ke Mesir, seperti yang terjadi pada Sinai.

Sebaliknya, Israel secara resmi menetapkan Gaza sebagai Wilayah Pendudukan yang akan dikuasai oleh militernya. Alih-alih mendorong pembangunan ekonomi di wilayah tersebut, Israel secara sistematis malah melemahkan wilayah tersebut. Kontrol militer Israel atas Gaza semakin diperketat sejak saat itu.

Kehidupan warga Gaza memprihatinkan. Akses air dibatasi. Warga Gaza hanya diizinkan menggunakan air dari lapisan atas akuifer yang sudah sangat asin, sementara pemukim Yahudi menggunakan air segar dari sumur.

Dengan situasi ini, Barber menilai, pemberontakan akan terjadi di Gaza, meski bukan Hamas yang melakukannya. Itu karena warga Gaza terus menerus mendapat ketidakadilan di tengah semakin eratnya kontrol Israel.

"Hal (Perdamaian) ini hanya bisa terjadi jika jutaan warga Palestina di Jalur Gaza, Yerusalem Timur, dan Tepi Barat diberikan martabat, kesempatan, dan hak asasi manusia yang layak diterima oleh semua umat manusia," pungkas Barber.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya