Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Amankan Pasokan Dalam Negeri, China akan Batasi Ekspor Bahan Utama Baterai

SENIN, 23 OKTOBER 2023 | 11:53 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam upaya mengamankan pasokan komponen kunci bagi produksi baterai dalam negeri, China telah mengumumkan rencana untuk menerapkan pembatasan ekspor produk grafitnya.

Pada Jumat (23/10), Kementerian Perdagangan China mengumumkan bahwa mereka akan mewajibkan para eksportir produk grafit untuk mengajukan izin pengiriman mulai 1 Desember mendatang.

"Langkah pembatasan ekspor grafit ini untuk memastikan keamanan dan stabilitas rantai pasokan dan rantai industri global, serta kondusif untuk menjaga keamanan dan kepentingan nasional dengan lebih baik," kata Kementerian itu.


Meskipun pembatasan ekspor ini tidak secara eksplisit menargetkan negara tertentu, namun beberapa negara besar telah menjadi pembeli grafit besar China termasuk Jepang, Amerika Serikat, India, dan Korea Selatan.

Dengan peraturan baru ini, para eksportir akan diwajibkan mengajukan izin pengiriman untuk dua jenis grafit, yaitu grafit sintetis dengan tingkat kemurnian tinggi, kekerasan tinggi, dan intensitas tinggi, serta grafit serpihan alami beserta produk-produk terkait.

Kemendag China juga mengungkapkan bahwa tiga jenis barang grafit yang dianggap "sangat sensitif" telah dimasukkan dalam daftar kontrol sementara yang baru.

China, sebagai produsen dan eksportir grafit terbesar di dunia, memegang peran penting dalam teknologi pemurnian grafit. Lebih dari 90 persen pasokan grafit di seluruh dunia diolah dengan teknologi China, dan grafit adalah komponen krusial dalam hampir semua baterai kendaraan listrik sebagai bahan elektroda negatif.

"Langkah berani dan tak terduga yang dilakukan China dalam sektor grafit ini telah mengejutkan kami, terjadi jauh lebih cepat dari perkiraan siapa pun," kata Kepala Komersial Alkemy Capital Investments Kien Huynh seperti dikutip Reuters.

Di saat yang sama dengan pembatasan China terhadap produk grafit, sejumlah pemerintah asing juga telah meningkatkan tekanan pada perusahaan China karena praktik industri mereka.

Seperti Uni Eropa yang saat ini diketahui sedang mempertimbangkan pengenaan tarif pada kendaraan listrik buatan China, dengan alasan bahwa mereka mendapatkan manfaat yang tidak adil dari subsidi.

Selain itu, pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini juga telah memperluas pembatasan akses China terhadap semikonduktor, termasuk menghentikan penjualan chip kecerdasan buatan yang lebih canggih yang diproduksi oleh Nvidia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya