Berita

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng/Net

Publika

Dunia yang Baru Tengah Dibangun

SABTU, 21 OKTOBER 2023 | 10:49 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

MESKI ada banyak distorsi, ada Covid-19, ada perang di sana-sini, tapi pembangunan dunia yang baru “To build the world a new” telah dibangun. Memang ini melanjutkan komitmen lama semua, di atas prinsip saling ketergantungan satu sama lainnya, saling membutuhkan satu sama lainya.

Dunia tengah mengalami masalah yang sama, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, mayoritas dengan daya beli yang rendah, over produksi barang dan jasa di semua lini, pasar yang semakin sempit, dan seterusnya.

Dunia yang baru juga mengalami masalah yang sama, uang dan modal terkonsentrasi pada segelintir manusia, dan sebagian besar yang lain masih kelaparan.

Uang yang banyak tapi disembunyikan di tempat-tempat rahasia dikarenakan diperoleh dengan cara-cara yang kotor untuk menghindari pajak dan digunakan untuk kegiatan yang merusak.

Keberlanjutan dunia yang baru dibangun di atas tiga usaha utama memperbaiki lingkungan hidup, mentransparankan keuangan, dan menginklusifkan ekonomi dengan mengarusutamakan masyarakat.

Masyarakat tidak hanya sebagai konsumen, namun sebagai subyek ekonomi, sebagai pelaku yang terlibat aktif.

Tampaknya ideal, karena tanpa ketiga pilar itu, maka kerusakan alam akan terus berlanjut dengan cepat, makin parah, uang semakin terkonsentrasi sebagai uang kotor pada segelintir orang dan ketimpangan ekonomi akan semakin lebar. Dunia berhenti stagnan.

Usaha besar dengan mengubah haluan belanja global pada energi bersih, dengan mengerahkan semua institusi keuangan, lembaga perbankan insurance, dan keseluruhan sektor keuangan. Perbankkan konvensional akan mendapatkan dana atas komitmen mereka kepada transisi energi.

Dengan demikian, maka tidak akan leluasa lagi membiayai kegiatan-kegiatan yang merusak lingkungan. Demikian juga dengan perusahaan dan negara akan berada pada jalur yang sama. Aliran uang investasi luar negeri, utang luar negeri akan ditentukan oleh seberapa besar alokasi bagi pemulihan lingkungan hidup.

Pembiayaan global akan melalui jalur-jalur digital, dibelanjakan secara transparan, dengan pelaporan yang akurat dalam dunia digital. Ini adalah era ultra transparan belanja perusahaan, belanja publik akan terbuka secara kasat mata dan menjadi dasar penilaian publik pada pencapaian pemerintahan dan perusahaan yang mengelola dan membelanjakan dana publik.

Sumber daya ekonomi global semua tidak dapat lagi disembunyikan, seberapa besar semuanya dialokasikan pada pelibatan masyarakat menjadi dasar bahwa negara dan perusahaan telah dikelola secara berkelanjutan dan transparan.

Seluruh kegiatan akan dijalankan secara inklusif, di mana semua usaha harus berdasarkan prinsip people centered. Semua sudah mandatori, kalau tidak mau, maka kantong pemerintah dan perusahaan akan kering kerontang.

Penulis adalah peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya