Berita

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo/Net

Bisnis

Bukan Cuma Rupiah yang Runtuh, Gubernur BI Klaim Penguatan Dolar AS Menekan Banyak Mata Uang Dunia

KAMIS, 19 OKTOBER 2023 | 16:08 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah membuat Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo buka suara.

Dalam konferensi pers pada Kamis (19/10), Perry menjelaskan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar AS itu terjadi karena menguatnya dolar yang juga berdampak negatif pada mata uang dunia lainnya.

"Kuatnya dolar AS menyebabkan tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia, termasuk nilai tukar rupiah. Dibandingkan akhir 2022, indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama pada 18 Oktober 2023 tercatat tinggi yaitu di level 106,21 atau menguat 2,6 persen year to date dibanding akhir 2022," kata Perry.

Pernyataan tersebut dikeluarkan Gubernur BI setelah mata uang Paman Sam diketahui sempat bergerak mendekati level Rp 16.000 terhadap rupiah, atau tepatnya Rp 15.852 pada Kamis siang.

Selain rupiah, penguatan mata uang dolar AS ini juga telah memengaruhi mata uang lainnya,  seperti yen Jepang, dolar Australia, dan euro, yang masing-masing mengalami depresiasi sebesar 12,44 persen, 6,61 persen, dan 1,4 persen year to date.

Sementara itu, Indonesia sendiri hanya mengalami pelemahan sebesar 1,03 persen terhadap dolar AS di sepanjang tahun ini, yang disebut masih jauh lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara-negara lain di kawasan dan global.

"Dalam periode yang sama, dengan langkah-langkah stabilisasi yang ditempuh BI, nilai tukar rupiah terdepresiasi 1,03 persen year to date relatif lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara di kawasan dan global tersebut," katanya.

Menanggapi melemahnya mata uang tersebut, BI berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global.

"Ke depan sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian harga-harga yang diimpor dari luar negeri," tambah Perry.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya