Berita

Bisnis

Kurs Rupiah Anjlok pada Kamis, Mencapai Rp 15.840 per Dolar AS

KAMIS, 19 OKTOBER 2023 | 15:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada Kamis pagi dan terus melemah hingga sore ini.

Mengacu data Bloomberg, Kamis, 19 Oktober 2023, rupiah melemah 85 poin atau 0,54 persen terhadap dolar AS menjadi Rp 15.815 per dolar AS. Sementara laporan Google Finance nilai rupiah menjadi 15.835 per dolar AS pada pukul 15.11 sore ini. 

Dikutip dari Xinhua, Dolar AS menguat di akhir perdagangan pada Rabu, karena beberapa pejabat Federal Reserve menunjukkan pendapat yang berbeda dan investor mengamati perang antara Hamas dan Israel untuk melihat tanda-tanda eskalasi.


Sementara itu, pelaku pasar mulai terbelah dalam memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia. Bank Indonesia diperkirakan masih akan menahan suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ambruknya mata uang Garuda serta derasnya capital outflow.

Para pakar mengatakan salah satu penyebab dari melemahnya rupiah saat ini adalah banyaknya spekulan yang mengambil keuntungan dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, juga situasi politik di Indonesia, di mana hari ini adalah hari pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden. Banyak  yang menjual rupiah sehingga mata uang Garuda tertekan.

Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies, dalam cuitannya pada Kamis (19/10) menyesali jatuhnya nilai rupiah.

"Kurs rupiah anjlok begitu cepat. BI harus segera masuk pasar: intervensi. Jangan sampai masyarakat curiga BI sudah tidak mampu lagi. Bisa picu panik. Kalau rupiah sampai turun menjadi Rp16.000 per dolar AS, pasar bisa chaos. Semua keperluan dolar di masa depan diborong sekarang," katanya, sambil memposting tangkapan layar m-info, yang menunjukkan kurs transfer dolar AS melalui m-BCA, di mana satu dolar AS dibeli dengan harga Rp 15.840, dan dijual dengan harga Rp 15.860  di pukul 13.13 WIB.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya