Ketua Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia (NPAP), Tuti Hadiputranto saat ditemui wartawan Kantor Berita Politik RMOL, di Shangri La, Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2023/RMOL
Sampah plastik terus menjadi masalah yang meresahkan bagi seluruh dunia, terutama karena sulitnya mengurai jenis sampah tersebut.
Dalam mengatasi masalah itu, Ketua Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia (NPAP), Tuti Hadiputranto, mendorong daur ulang dengan closed-loop recycling.
Proses itu sendiri merupakan suatu upaya mendaur ulang suatu produk dengan mengubahnya menjadi produk baru tanpa batas waktu dan tanpa kehilangan sifat-sifatnya selama proses daur ulang.
"Mengatasi sampah menurut saya cycle-nya itu harus bener gitu. Jadi kalau botol minuman ya, nanti harus jadi botol lagi. Kalau yang bisa jadi rantang, jadi rantang lagi. Jadi, itu berjalan dengan baik atau yang kita sebut
closed loop recycling," ujar Tuti kepada
Kantor Berita Politik RMOL saat ditemui dalam acara Demo Day di Shangri La Hotel, Jakarta, Rabu (18/10).
Menurut Tuti, saat ini penggunaan plastik terlalu berbahaya bagi lingkungan. Meski begitu ia juga tidak memungkiri bahwa manusia akan selalu bersinggungan dengan plastik.
"Saya tidak mengatakan bahwa kita bisa hidup tanpa plastik, hidup selalu akan bersinggungan dengan plastik. Tapi ya plastiknya itu yang biodegradable, yang compostable, jadi dapat terurai secara alami," tambah Tuti.
Upaya itu disebut dapat membantu menjaga ekosistem alam. Pasalnya, Tuti menyebut bahwa sampah plastik sejauh ini bahkan telah membuat banyak hewan yang mati, seperti penyu, karena sebagian besar terjerat plastik.
"Semuanya makhluk-makhluk hidup juga harus dijaga dan dihargai. Sekarang kan akhirnya kita sangat menyesal menemukan plastik yang dulu dianggap sebagai penemuan paling hebat," pungkas Ketua NPAP itu.