Berita

Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementrian Agama (Kemenag) RI, Prof. Ahmad Zainul Hamdi/Net

Politik

Kemenag Ajak Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Menjaga Moderasi Beragama

RABU, 18 OKTOBER 2023 | 09:35 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Benih-benih intoleransi yang tumbuh dari kebencian berpotensi melahirkan perilaku-perilaku yang diskriminatif.

Hal itu dikatakan Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementrian Agama (Kemenag) RI, Prof. Ahmad Zainul Hamdi dalam sambutan Deklarasi  Jaringan Diaspora Penggerak Moderasi Beragama  (JDPMB) di Jakarta, Selasa (17/10).

"Selanjutnya, sikap diskriminasi menjadi dasar bagi berkembangnya rasisme, seksisme, radikalisme, ekstremisme, dan pada tingkat tertentu terorisme," kata Zainul melalui rilisnya, Rabu (18/10).

Oleh karena itu, Zainul mengajak para mahasiswa Indonesia di luar negeri untuk menjaga moderasi dalam beragama.

“Tidak hanya untuk mencegah perkembangan terorisme di luar negeri tetapi juga nation branding bagi Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim yang terus menjunjung tinggi perdamaian," kata Zainul.

Ajakan tersebut juga dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI, Prof. Muhammad Ali Ramdhani. Ia  mendorong diaspora untuk membangun sikap yang menerima  segala perbedaan karena hal itu merupakan sunnatullah.

“Moderasi beragama bukanlah upaya pendangkalan agama, melainkan justru pendalaman agama. Semakin dalam pemahaman agama seseorang, semakin dalam pula toleransi terhadap perbedaan," kata Ali.

Sedangkan Ketua PBNU sekaligus Dekan Fakultas Islam Nusantara Unusia, Ahmad Suaedi menyinggung transformasi Islam Indonesia dalam trend global, mencari penjelasan moderasi beragama di ruang publik.

“Meskipun mayoritas berpenduduk muslim, Indonesia merupakan negara yang moderat karena tidak menjadikan agama tertentu sebagai basis ideologi atau identitas, seperti Malaysia atau Brunei Darussalam," kata Suaedi.

Deklarasi yang diselenggarakan secara serentak tersebut diikuti oleh sekitar 90 perwakilan mahasiswa Indonesia di berbagai negara, antara lain dari Arab Saudi, Turkiye, Mesir, Taiwan, Filipina, Malaysia, Inggris, Belanda, Amerika, Singapura, Jerman, dan lain-lain.





Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya