Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

BRIN Beberkan Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Tahun 2030

MINGGU, 15 OKTOBER 2023 | 15:17 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia dijadwalkan akan dilaksanakan pada 2030-an mendatang.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rohadi Awaludin, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Jumat (13/10).

Rohadi menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sedang melakukan pengolahan data dan merinci rencana pembangunan yang diharapkan akan berlangsung pada tahun 2030.


"Rencana pembangunan PLTN ini masih dalam tahap diskusi oleh berbagai pihak, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)," ujar Rohadi.

"Datanya saat ini telah mengarah ke 2030-an. Namun, belum dipastikan apakah akan dimulai pada awal atau akhir, karena rencana ini masih belum final," tambahnya.

Dalam konteks pembangunan PLTN di Indonesia,  Rohadi menuturkan terdapat dua jenis kapasitas yang dapat digunakan, yaitu kapasitas kecil dan kapasitas besar.

Kapasitas kecil akan diperuntukkan bagi wilayah administratif dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit. Sementara, kapasitas besar akan diperlukan untuk wilayah perkotaan.

Untuk kapasitas besar, PLTN dapat menghasilkan daya sebesar 1.000 megawatt (MW), sementara untuk kapasitas kecil, PLTN dapat menghasilkan daya sebesar 100 hingga 200 MW.

"Kapasitas pembangunan PLTN akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan wilayah. Daerah terpencil akan menggunakan skala kapasitas yang lebih kecil, sementara kota besar memerlukan PLTN dengan kapasitas besar," jelas Rohadi.

Rohadi menilai tenaga listrik yang dihasilkan dari PLTN memiliki stabilitas dan kelangsungan yang lebih tinggi, yang dapat membantu mengurangi risiko pemadaman listrik akibat kekurangan daya.

Selain itu, penggunaan PLTN memiliki keunggulan dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga fosil, karena reaksi yang dihasilkan dari reaktor nuklir tidak menghasilkan emisi karbon dioksida.

Pada awal September, sebelumnya Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama BRIN, Suparman telah mengungkapkan bahwa terdapat 28 lokasi potensial yang akan dijadikan lokasi pembangunan PLTN di Indonesia.

Proyeksi total kapasitas terpasang PLTN diperkirakan akan mencapai 70 gigawatt (GW) pada tahun 2060, di mana Kalimantan Barat diprediksi menjadi salah satu wilayah potensial yang paling banyak dipertimbangkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya