Demonstrasi pro-Palestina di Yaman/Net
Aksi solidaritas mendukung rakyat Palestina menggema di seluruh dunia. Mereka mengecam kekerasan yang dilakukan oleh Israel dan mendesak diakhirinya pendudukan terhadap wilayah Palestina.
Di Turkiye pada Sabtu (14/10), massa berkumpul di luar masjid sambil meneriakkan menentang Israel dan memberi hormat kepada Hamas.
"Seluruh dunia Muslim harus bersatu melawan Israek," kata Mikail Bakan, demonstran di kota Diyarbakir di tenggara, seperti dimuat
Al Jazeera.
Di Nablus, di Tepi Barat yang diduduki Israel, para pemuda membakar jalan-jalan dan bentrok dengan militer Israel.
Sebuah bendera Palestina berukuran besar dikibarkan di atas kepala pada sebuah protes di Roma, dan demonstrasi terjadi di kota-kota Eropa lainnya termasuk di Braband di Denmark dan di Berlin, di mana beberapa pengunjuk rasa ditahan oleh polisi.
Para demonstran di Amerika Serikat (AS) menunjukkan solidaritas dengan kedua belah pihak dalam konflik tersebut ketika kota-kota besar mulai dari New York City hingga Los Angeles memperkuat kehadiran polisi mereka di lingkungan Yahudi dan Muslim.
Di New York, ribuan demonstran pro-Palestina turun ke jalan.
"Akhiri pendudukan Israel!" seru para demonstran.
Di Bagdad pada Jumat (13/10), puluhan ribu warga Irak berunjuk rasa di tengah Lapangan Tahrir, mengibarkan bendera Palestina dan membakar bendera Israel sambil meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan anti-Israel.
“Kami siap untuk bergabung dalam perjuangan dan membebaskan warga Palestina dari kekejaman Israel,” kata Muntadhar Kareem, 25 tahun, seorang guru.
Demonstrasi yang diorganisir negara diadakan di seluruh Iran untuk mendukung kelompok Hamas.
Ribuan warga Yaman membawa bendera besar Palestina dan meneriakkan slogan-slogan selama demonstrasi mendukung warga Palestina di ibu kota, Sana’a.
Di ibu kota Bangladesh, Dhaka, para aktivis memprotes tindakan Israel setelah salat Jumat di masjid utama. Anggota komunitas Muslim Jepang berdemonstrasi di dekat kedutaan Israel di Tokyo, memegang poster dan meneriakkan “Israel, teroris” dan “Bebaskan Palestina”.
Di Sri Lanka, pengunjuk rasa mengacungkan poster bertuliskan, “Palestina Anda tidak akan pernah berjalan sendiri”.
Para pengunjuk rasa juga turun ke jalan di Bulgaria, Yaman, Cape Town, wilayah Kashmir di India, Pakistan, Afghanistan dan Mesir.
Sementara itu, Jerman dan Prancis telah melarang demonstrasi pro-Palestina dan beberapa negara barat mengatakan mereka telah meningkatkan keamanan di sinagog-sinagog dan sekolah-sekolah Yahudi karena khawatir protes tersebut dapat mengarah pada kekerasan.