Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Meta Bergerak Hindari Disinformasi Konflik Israel-Hamas

SABTU, 14 OKTOBER 2023 | 16:57 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Setelah ditegur Uni Eropa, Meta akhirnya menerapkan sejumlah langkah-langkah untuk menghapus upaya disinformasi konflik Israel-Hamas di platform media sosialnya.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (13/10), Meta mengaku telah menghapus dan menandai lebih dari 795.000 konten dalam bahasa Ibrani atau Arab yang dianggap mengandung unsur-unsur propaganda.

Selain itu, Meta juga memperluas kebijakan kekerasan dan hasutannya serta menghapus konten yang secara jelas mengidentifikasi sandera yang disandera oleh Hamas.


"Konten dengan gambar korban yang diburamkan masih diperbolehkan tetapi perusahaan akan memprioritaskan keselamatan dan privasi korban penculikan," ungkap Meta, seperti dimuat Reuters.

Meta mengaku telah mengetahui tentang rencana Hamas untuk menyiarkan rekaman para sandera di platformnya. Untuk itu perusahaan akan segera menghapus konten tersebut dan mencegah salinannya dibagikan kembali.

Meskipun Hamas dilarang dari platform tersebut, Meta mengizinkan wacana sosial dan politik, seperti pemberitaan, isu terkait hak asasi manusia, atau diskusi akademis yang netral dan kritis.

Komisi Eropa telah menekan platform media sosial untuk menghapus konten ilegal dan berbahaya guna mematuhi Undang-Undang Layanan Digital (DSA), yang pelanggarannya dapat mengakibatkan denda besar.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya