Motor listrik hasil konversi dari motor bebek Honda Astrea/Net

Bisnis

Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Program Konversi BBM menjadi Motor Listrik

SABTU, 14 OKTOBER 2023 | 07:24 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

rmol.id Dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca, Pemerintah Indonesia menggencarkan pengalihan kendaraan motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik.

Sebagai salah satu produsen emisi terbesar, upaya ini disebut sebagai bagian integral dari usaha pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang.

Mengutip laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (13/10), dalam mewujudkan visi tersebut, pemerintah tidak hanya berfokus pada infrastruktur kendaraan listrik, tetapi juga pada peningkatan pemahaman masyarakat tentang program konversi kendaraan.

Hal tersebut tercermin dalam program bimbingan teknis (Bimtek) yang telah diadakan serta penyediaan tenaga ahli untuk konversi kendaraan bermotor BBM menjadi kendaraan listrik.

Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM, Angraeni Ratri Nurwini, menjelaskan bahwa Bimtek itu bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang proses konversi kendaraan berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik.

"Bimtek ini diselenggarakan dalam upaya meningkatkan penyebarluasan informasi kepada masyarakat untuk mengkonversi sepeda motor BBM-nya menjadi sepeda motor listrik yang merupakan salah satu program konservasi energi di sektor transportasi sebagai perwujudan komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujar Angraeni.

Menurut Angraeni, efisiensi energi dalam sektor transportasi menjadi sangat penting dalam pencapaian NZE, mengingat sektor transportasi merupakan salah satu pengguna energi terbesar, dengan populasi kendaraan roda dua berbahan bakar minyak melebihi 120 juta unit dan pertumbuhannya mencapai 5-6 persen setiap tahun.

"Upaya pengurangan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak roda dua menjadi prioritas karena jumlahnya yang sangat besar, dengan pertumbuhan yang signifikan setiap tahun," tambahnya.

Angraeni menjelaskan bahwa setiap liter BBM yang digunakan kendaraan bermotor menghasilkan sekitar 2,5 kilogram emisi. Dengan populasi sepeda motor mencapai 120 juta unit, yang berarti sekitar 300 juta kilogram emisi telah dihasilkan setiap harinya.

Untuk itu dalam mengatasi masalah ini, pemerintah mempromosikan penggunaan kendaraan listrik melalui program Bimtek Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Selain Bimtek, pemerintah juga fokus pada pelatihan tenaga ahli yang dapat melakukan konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik.

Pelatihan ini diadakan di berbagai kota dan provinsi di Indonesia yang bertujuan untuk mendukung program konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik, serta memastikan ketersediaan tenaga teknis yang kompeten.

Sesuai dengan Dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC), pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 358 juta ton CO2e dari sektor energi pada 2030.

Efisiensi energi dalam sektor permintaan (demand) menjadi sangat penting dalam pencapaian target tersebut, dan penggunaan kendaraan listrik diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dengan penurunan emisi sebesar 7,23 juta ton CO2e.

Dalam upayanya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan, pemerintah saat ini juga sedang bekerja sama dengan pihak Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki populasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai signifikan, dengan jumlah kendaraan mencapai 2.407 unit roda dua dan 1.178 unit roda empat. rmol.id

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Budi Arie Setiadi Ketar-ketir Gegara Dugaan Korupsi PDNS

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:35

Dugaan Korupsi PDNS Kominfo Diusut

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:28

Kader Gerindra Ajak Warga Manfaatkan Mudik Gratis

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:10

Penerima Bansos Minimal 10 Tahun Ber-KTP Jakarta

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:43

Ini Perjalanan Kasus Korupsi Abdul Ghani Kasuba

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:23

Mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba Meninggal Dunia

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:02

Menko Airlangga Luncurkan Program Belanja di Indonesia Aja

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:43

Jokowi Bisa Bernasib Sama seperti Duterte

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:27

Sosok Brigjen Eko Hadi, Reserse yang Dipercaya Jabat Dirtipid Narkoba Bareskrim

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:01

Tak Ada Operasi Yustisi Pendatang di Jakarta Usai Lebaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:00

Selengkapnya