Bank BTN memberikan pelatihan developer terhadap milenial di Aceh/Ist
Generasi milenial di Aceh didorong untuk terjun langsung ke sektor properti dengan menjadi pengembang atau developer perumahan.
Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, Bank BTN melalui BTN Syariah ingin mengambil peran lebih besar di Aceh. Salah satunya dengan mendorong generasi milenial Aceh menjadi pengusaha properti.
Menurutnya, Bank BTN sebagai perbankan yang fokus pembiayaan perumahan berkepentingan terhadap suplai kebutuhan rumah yang dihasilkan oleh para
developer.
"Untuk itu, Bank BTN melalui BTN Syariah agar menjadi yang terbesar di Aceh mengajak para milenial menjadi
developer," ujar Nixon saat memberikan kuliah umum di hadapan 1.200 peserta pelatihan
developer di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (13/10).
Nixon memandang, sektor properti di Indonesia menjadi peluang bisnis potensial digeluti oleh generasi milenial, mengingat kebutuhan perumahan masih sangat tinggi.
Saat ini,
backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,71 juta unit, di mana 47 persen di antaranya didominasi generasi milenial (5,8 juta orang) yang belum memiliki hunian.
Selain itu, setiap tahunnya lahir sekitar 800 ribu hingga 1,2 juta pernikahan baru yang membutuhkan hunian. Jumlah tersebut belum termasuk data, bahwa 38,3 persen masyarakat di Indonesia saat ini masih menempati hunian tidak layak.
"Masih banyaknya rumah tangga belum memiliki rumah. Ini indikasi bahwa sektor perumahan masih berpotensi tumbuh secara berkelanjutan," sambungnya.
Nixon menambahkan, dengan fakta hampir 90 persen generasi milenial di Indonesia memiliki penghasilan kurang dari Rp10 juta per bulan, maka segmentasi rumah yang bisa disediakan para
developer milenial yang baru merintis bisnisnya berkisar Rp200-400 juta.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Bank BTN telah membentuk Housing Finance Center (HFC) tahun 2015 sebagai pusat
learning, advisory dan
research di bidang perumahan. Melalui programnya, HFC berupaya untuk mencetak
entrepreneur baru di bidang properti guna mendukung
supply perumahan.
"Sektor perumahan menjadi salah satu yang paling tepat dipilih
entrepreneur karena memiliki kontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional," sambung Nixon.
Selain padat modal dan padat karya, perumahan juga menjadi satu-satunya sektor yang serapan kandungan lokal mencapai 90 persen, sehingga berkontribusi besar terhadap penerimaan negara.
Sejak tahun 2022, Bank BTN menggandeng asosiasi pengusaha Real Estate Indonesia (REI) secara rutin menggelar pelatihan
developer milenial di sejumlah kota yang diikuti oleh mahasiswa hingga pengusaha muda yang ingin menekuni bisnis sektor perumahan.
Selain itu, Bank BTN juga menggandeng NU Circle dengan membuat program BTN Santri Developer yang telah diikuti ribuan santri dari tiga
batch sejak tahun 2020 lalu.
Alumni program BTN Santri Developer itu kemudian membentuk Asosiasi Santri Developer NU (Asanu) sebagai wadah dan inkubator bisnis bagi para alumni program yang direncanakan akan berlangsung secara berkesinambungan.
Para alumni program juga difasilitasi oleh Bank BTN untuk memperoleh pembiayaan konstruksi dan penjualan perumahan melalui KPR Bank BTN.