Berita

Syahrul Yasin Limpo digelandang menuju ruang konferensi pers/RMOL

Hukum

Bukan Hanya Cicil Kartu Kredit dan Beli Alphard, SYL Gunakan Uang Korupsi untuk Perawatan Wajah

JUMAT, 13 OKTOBER 2023 | 21:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bukan hanya bayar cicilan kartu kredit dan Alphard, uang korupsi yang dinikmati mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga digunakan untuk perawatan wajah, hingga bernilai miliaran rupiah.

Pernyataan itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, saat konstruksi perkara dugaan korupsi pemerasan terhadap pejabat di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menjerat SYL dan Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono (KS), dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), Muhammad Hatta (MH).

"Penggunaan uang oleh SYL yang diketahui KS dan MH, antara lain untuk cicilan kartu kredit, cicilan mobil Alphard milik SYL, perbaikan rumah pribadi, tiket pesawat keluarga, hingga pengobatan dan perawatan wajah anggota keluarga yang nilainya miliaran rupiah," kata Alex kepada wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat malam (13/10).

Dia juga menjelaskan, sebagai bukti permulaan, uang yang dinikmati Syahrul Yasin Limpo bersama Kasdi dan Hatta sebesar Rp13,9 miliar. Uang itu berasal dari ASN di Kementan yang dipaksa menyetor setiap bulan, antara 4 ribu Dolar AS hingga 10 ribu Dolar AS.

"Ada paksaan dari SYL terhadap para ASN di Kementerian Pertanian, di antaranya ancaman dimutasi ke unit kerja lain hingga disfungsional jabatan," pungkas Alex.

Syahrul Yasin Limpo dan Hatta resmi ditahan KPK untuk 20 hari pertama sejak 13 Oktober 2023 sampai 1 November 2023, di Rutan KPK. Sedangkan tersangka Kasdi sudah ditahan sejak Rabu (11/10).

Ketiga tersangka disangkakan melanggar Pasal 12 huruf e dan Pasal 12B UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Sedangkan khusus Syahrul Yasin Limpo, juga dijerat dengan sangkaan Pasal 3 dan atau Pasal 4 UU 8/2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya