Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalama acara HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10)/Ist
Transformasi ekonomi komprehensif hingga peningkatan produktivitas sumber daya manusia (SDM) menjadi modal utama menuju visi Indonesia Emas 2045 dan mewujudkan negara kepulauan yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.
Pandangan tersebut dipaparkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat berbicara mewakili Presiden Joko Widodo dalam rangkaian HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10).
Selain itu, diperlukan optimalisasi potensi puncak bonus demografi tahun 2030 untuk menghasilkan ekonomi yang lebih tinggi.
"Pemerintah juga terus mendorong agar pelaku usaha dapat beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0 saat ini," tegas Airlangga.
Airlangga menjelaskan, transformasi ekonomi harus mencakup hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekspor. Apalagi, saat ini Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan menjadi negara produsen nikel nomor satu dunia dengan nilai ekspor hingga 33,81 miliar dolar AS tahun 2022.
Guna meningkatkan daya saing di panggung global, Indonesia juga terlibat aktif dalam berbagai forum internasional, termasuk mendorong
competitiveness di ASEAN.
Indonesia juga tengah dalam proses untuk bergabung dengan
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) guna mempercepat transformasi menjadi negara maju.
“Saya berharap HSBC bisa terus memfasilitasi para pengusaha, termasuk
small and medium enterprises karena itu penting untuk
employment," jelasnya.
Hal lain, Airlangga juga berharap HSBC bisa membawa lebih banyak investor ke Indonesia untuk mencetak pekerjaan baru.
"Meng-
create jobs adalah salah satu yang paling penting dan diperlukan agar ekonomi dapat tumbuh dan secara politik akan stabil,” tutur Menko Airlangga.