Konflik geopolitik yang terus memanas antara Israel dan kelompok militan Hamas telah mendorong investor untuk mencari perlindungan dengan memburu aset yang memiliki nilai lindung yang tinggi (safe haven).
Dolar Amerika (USD) dan yen Jepang (JOY) menjadi salah satu safe haven yang dipilih para investor tersebut di tengah kekalutan global.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, mengatakan pihaknya akan mengawal ketat USD dan JPY selama pekan ini akibat konflik yang meletus pada akhir pekan lalu.
Menurutnya, pasar kini sedang mengalami sentimen
risk off, sehingga banyak yang memburu mata uang safe haven.
“Dolar AS dan Yen Jepang, keduanya masih dipandang oleh banyak orang sebagai mata uang safe-haven,” ujar Sutopo, seperti dikutip dari Kontan.
Konflik di Timur Tengah yang meletus, menurut Sutopo telah menyebabkan lonjakan volatilitas di pasar saham Asia untuk beberapa komoditas berisiko seperti emas, minyak dan indeks saham.
Para investor kini tengah diselimuti kekhawatiran bahwa Israel akan memberikan respons yang keras, yang memicu konflik berkepanjangan di Timur Tengah.
Untuk itu para pedagang di pasar valuta asing mencari perlindungan pada mata uang safe haven seperti dolar AS dan Yen Jepang. Sementara investor obligasi berbondong-bondong beralih ke surat berharga Eropa.
Meski begitu, Sutopo memperingatkan bahwa pelaku pasar perlu mencermati data penting mengenai ekonomi AS dan Jepang di pekan ini sebelum memburu mata uang tersebut.