Berita

Stasiun kompresi pipa gas laut Balticconnector di Inkoo, Finlandia/Net

Bisnis

Pipa Balticconnector Rusak karena Sabotase, Harga Gas Inggris Melonjak

RABU, 11 OKTOBER 2023 | 10:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang Finlandia belum membuka pipa Balticconnector yang ditutup sejak Minggu (8/9), dan kemungkinan akan membutuhkan perbaikan selama berbulan-bulan.

Pipa gas bawah laut dan kabel telekomunikasi yang menghubungkan Finlandia dan Estonia ditutup setelah terjadi kerusakan, yang menurut Presiden Finlandia Sauli Niinisto disebabkan oleh kesengajaan.

“Kemungkinan besar kerusakan pada pipa gas dan kabel komunikasi disebabkan oleh aktivitas luar,” kata Niinisto dalam sebuah pernyataan, Senin (10/10), seperti dikutip dari The National.


“Hari ini saya berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. NATO siap membantu penyelidikan," ujarnya.

Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo mengatakan bahwa penilaian awal menunjukkan bahwa kerusakan yang ditemukan tidak mungkin disebabkan oleh penggunaan pipa secara normal atau fluktuasi tekanan.

Ia mengatakan kebocoran tersebut terjadi di Zona Ekonomi Eksklusif Finlandia.

Ketika ditanya tentang kemungkinan keterlibatan Rusia, Orpo mengatakan penting untuk mengumpulkan semua informasi yang tersedia dan tidak langsung mengambil kesimpulan pada tahap ini.

Kepala Departemen Investigasi Biro Investigasi Nasional Timo Kilpelainen mengatakan tidak ada indikasi penggunaan bahan peledak dalam aksi tersebut.

Operator Finlandia, Gasgrid, mengatakan diperlukan waktu berbulan-bulan atau lebih untuk memperbaiki pipa tersebut.

Pipa antara Inkoo di Finlandia dan Paldiski di Estonia melintasi Teluk Finlandia, bagian Laut Baltik yang membentang ke timur menuju perairan Rusia dan berakhir di pelabuhan St Petersburg.

“Penurunan tekanan pipa terjadi cukup cepat, yang mengindikasikan bahwa ini bukan pelanggaran kecil. Namun, penyebabnya masih belum jelas,” kata seorang pejabat energi Baltik.

Pada Senin, perwakilan operator sistem gas Estonia, Elering, mengatakan pihaknya tidak menutup segala kemungkinan penyebab kerusakan, termasuk sabotase.

Harga gas Inggris mencapai titik tertinggi dalam enam bulan, setelah ladang gas Israel ditutup dan pipa gas Balticconnector Finlandia rusak, naik dari 12,7 persen menjadi 123,2 poundsterling per term.

Pipa Balticonnector, yang dibuka pada tahun 2020, digunakan untuk mengirimkan gas antara Estonia dan Finlandia, bergantung pada negara mana yang paling membutuhkan.

Kedua negara mengatakan bahwa keamanan energi mereka tidak terancam karena potensi kebocoran tersebut.

Insiden ini terjadi setahun setelah ledakan melanda jaringan pipa Nord Stream 1 dan 2 di Baltik, yang mengalirkan gas dari Rusia ke Jerman.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya