Berita

Petani di Uganda saat memotong batang pohon pisang/Net

Bisnis

Startup Uganda Ubah Limbah Pisang Jadi Produk Bernilai Tinggi

SENIN, 09 OKTOBER 2023 | 19:11 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di tengah perkebunan pisang yang subur di Uganda, seringkali batang-batang pisang yang dipenggal menjadi limbah yang terabaikan. Namun, sebuah startup lokal yang inovatif, TEXFAD, telah berhasil mengubah nasib limbah tersebut dengan konsep yang unik dan berkelanjutan.

Uganda, yang dikenal sebagai salah satu penghasil pisang terbesar di Afrika, telah menghadapi masalah besar terkait limbah pisang. Batang-batang yang tidak terpakai biasanya membusuk di lahan terbuka, yang menyebabkan masalah lingkungan dan kesulitan bagi petani.

Akan tetapi, melalui TEXFAD, startup itu kini telah muncul sebagai salah satu solusi untuk mengubah limbah pisang menjadi produk bernilai tinggi.


Manajer bisnis TEXFAD, John Baptist Okello, mengungkapkan bahwa konsep ini memberikan solusi yang masuk akal di negaranya, di mana petani sering berjuang dengan jutaan ton limbah pisang.

Mengutip Associated Press, Senin (9/10), perusahaan ini diketahui telah bermitra dengan tujuh kelompok petani berbeda di wilayah barat Uganda, dengan membayar mereka sekitar 2,70 dolar (Rp 42 ribu) per kilogram serat kering yang dihasilkan dari batang pisang.

TEXFAD tidak hanya membantu petani dalam mengelola limbah mereka, tetapi juga menciptakan produk yang bermanfaat. Dengan mengubah serat pisang ini, perusahaan telah menciptakan ekstensi rambut yang sangat diminati oleh wanita.

Produk ekstensi rambut yang berhasil diuji oleh perusahaan ini diharapkan segera tersedia di pasar, yang akan memberikan alternatif ramah lingkungan dibandingkan dengan produk sintetis yang berbahaya bagi lingkungan.

“Masalahnya dengan serat sintetis, serat ini menyebabkan banyak penyumbatan di mana pun Anda pergi; bahkan jika Anda pergi menggali di kebun sekarang, Anda akan menemukan serat sintetis di sekitarnya,” katanya.

Selain itu, TEXFAD juga sedang melakukan penelitian untuk menciptakan kain dari serat pisang, namun pembuatan pakaian tersebut masih menjadi tantangan yang dihadapi perusahaan ini, yang masih memiliki kendala dalam teknologi mereka.

Namun, inisiatif tersebut telah membuat produk TEXFAD dinilai istimewa, karena fokusnya pada keberlanjutan dan lingkungan. Semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan itu disebut dapat terurai secara hayati, yang telah mengatasi masalah serat sintetis yang sering mencemari lingkungan.

TEXFAD kini tengah memberikan harapan baru untuk mengatasi masalah limbah pisang sambil memberikan peluang ekonomi kepada petani di Uganda.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya