Berita

Ilustrasi/Ney

Dunia

Diduga Bantu Militer Rusia, Belasan Perusahaan China Disanksi AS

SABTU, 07 OKTOBER 2023 | 15:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat (AS) kembali memperbarui pembatasan perdagangan terhadap 42 perusahaan China. Pembatasan diluncurkan atas dugaan menyediakan bahan-bahan penting, seperti sirkuit terpadu yang digunakan dalam sistem panduan rudal, untuk industri pertahanan Rusia di tengah krisis Ukraina.

Selain China, Departemen Perdagangan AS juga mengumumkan pembatasan perdagangan kepada masing-masing satu entitas dari Estonia, Finlandia, Jerman, India, Turkiye, Inggris, dan Uni Emirat Arab.

Dengan sanksi terbaru, eksportir AS diharuskan mendapatkan izin khusus, yang sulit diperoleh, untuk mengirimkan barang ke pelanggan dalam daftar pengawasan ekspor.


“Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap pihak-pihak, dimanapun berada, yang memfasilitasi penjualan barang-barang asal AS kepada militer Rusia untuk perang melawan Ukraina,” kata pejabat Departemen Perdagangan Alan Estevez dalam sebuah pernyataan pada Jumat, seperti dikutip dari RT, Sabtu (7/10).

“Tidak peduli seberapa berbelit-belitnya jalur yang dilalui atau berapa banyak barang bekas yang melewatinya, jika barang asal AS sampai ke militer Rusia, kami akan bekerja tanpa kenal lelah untuk menghentikannya," lanjutnya.

Daftar kendali ekspor adalah bagian dari upaya Washington untuk menghentikan teknologi yang berasal dari AS agar tidak diteruskan ke kontraktor militer dan pertahanan Rusia. Sirkuit mikroelektronik yang membantu mengarahkan rudal dan drone ke sasarannya merupakan salah satu kekhawatiran utama.

Menurut Departemen Perdagangan, perusahaan-perusahaan yang ditambahkan ke dalam daftar kendali ekspor pada Jumat merupakan sebagian besar dari sirkuit terpadu asal AS yang telah berakhir di Rusia tahun ini.

“Penambahan daftar entitas hari ini memberikan pesan yang jelas: Jika Anda memasok sektor pertahanan Rusia dengan teknologi asal AS, kami akan mencari tahu, dan kami akan mengambil tindakan,” kata Asisten Menteri Perdagangan Matthew Axelrod.

Departemen tersebut menambahkan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan sekutu di luar negeri untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang mengekspor kembali barang-barang AS ke industri pertahanan Rusia.

Sebuah laporan intelijen AS yang dirilis pada Juli mengklaim bahwa China memberikan dukungan penting untuk serangan militer Rusia di Ukraina, termasuk peralatan navigasi dan teknologi lainnya untuk keperluan pertahanan dan sipil.

Sementara itu para pejabat China membantah tudingan bahwa Beijing menjual senjata ke Rusia atau Ukraina, dan dengan hati-hati menangani ekspor barang-barang yang dapat digunakan ganda sesuai dengan undang-undang dan peraturan.

Kedutaan Besar China di Washington juga mencatat bahwa hubungan dagang Beijing dengan Moskow harus bebas dari gangguan atau paksaan oleh pihak ketiga mana pun.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya